Mama-mama Hot (Milf) Episode 30 TAMAT

Makan Malem Bareng Ustazah

Intan

Besoknya aku pulang ke kampungku. Terlebih dahulu kujemput intan kerumahnya dan pamit dengan orang tuanya. Mereka terlihat sangat bahagia dengan kedatangan ku. Karena memang ini adalah hari dimana aku mempertemukan intan dengan orang tuaku dirumah, yg kemudian merencanakan hari lamaran beserta keputusan tanggal menikahnya nanti.

Well.. I'm so proud to be Indonesian

Karena budaya kekeluargaan nya yg besar. Kita tahu, bahwa keluarga seperti satu rantai bulat yg kuat. Dan apa bila kita menyatukan keluarga kita dengan keluarga yg lain, maka Rantai bulat itu terikat dengan rantai yg lain, sehingga dua rantai itu seperti dua ikatan rantai yg kuat yg ga bisa dilepas.

Aku berusaha mempersatukan ikatan rantai keluarga ku dengan dengan keluarga intan agar bisa menjadi dua ikatan rantai yg sangat kuat.

"jangan malu maluin disana ya teh" ucap reva adiknya..

"enak aja emangnya gw ingusan.. Gw rapih kalee." balas intan ke adiknya..

"salam sama ibu bapak kamu yah ryan.. Nanti kalo udah nemuin tanggal yg pas kasih tahu ibu" ucap ibunya kepadaku.

"iya bu.. Nanti kalo udah dapet tanggal pasti dikabarin.. Keputusan akhirnya terserah ibu bapak...."

"inget yah aa.. Kalo mamah aa ga suka sama teteh intan.. Suruh pulang aja teteh intan nya sendiri.. Suruh naik angkot.. Takut Malu maluin.. " ucap reva mengganggu kakaknya

" ngelunjak amat sih lu jadi ade. Orang gw kaya artis arab gini.... Pasti disayang laahh sama mertua.."

Kami tertawa terbahak bahak mendengar candaan mereka semua.. Aku siap siap pamit ke keluarganya.

"hati hati..." aku pamit ke mereka semua.. intan memeluk dan menciumi mereka semua. This is gonna be the day

Didalam mobil kami Tak henti hentinya kami menceritakan kisah hidup kami masing masing, tapi kebanyakan tentang keluarga kami yg hampir satu profil rempongnya.

"bisa rusuh kalo keluarga neng ketemu keluarga aa, Ribetnya ketauan .."

"Kita mah jadi penonton aja yank." kataku

"ga mau pusing yahh.."

"hahahaa.. Tau aja.."


Kami memang sudah membicarakan masa lalu kami masing masing. Bahkan intan cerita bahwa ada lelaki yg masih mendekati dia meskipun tau kalo dia akan menikah. Intan tidak menggubrisnya.

pembawaan lelaki itu tidak dewasa, intan pun memutuskan kalo ia ingin pria yg lebih dewasa. Aku dan intan punya selisih umur 5 tahun. Menurut dia, umuran yg sepertiku memang yg dia cari..

" Lebih dewasa.. Lebih nyaman.. Mangkanya neng milih aa.." katanya didalem mobil

"jangan lagi pacaran sama manusia puber atuh,"

"iyah.. Neng juga pusing, kalo alaynya udah keluar pasti risih.."

Aku memang bukan tipe orang yg ingin selalu tau kehidupan masa lalu seseorang, tapi sebelum menikahinya, aku ingin memastikan

"terus.. Pernah janji ga sama yg lain.. Atau mungkin ada urusan yg belum diselesein.."

Intan tersenyum, ia mengerti maksudku sambil bilang.. "udah selesai semua aa.. Sekarang intan fokus ke aa.. Kalo mereka kecewa itu urusan mereka.."

Dengan pelan intan bilang "kalo aa gimana, pasti banyak banget mantannya..?

Aku tahu, amanat terakhir may ketika bertemu denganku jangan sampai aku cerita tentang ryan . Satu sisi aku ingin segalanya terbuka dengan orang yg ingin kusanding, tapi satu sisi juga ini adalah amanat dari seseorang.


Aku ceritakan semua tentang hidupku, masa laluku dan orang orang yg oernah dekat dengaku. Tapi bukan tentang ryan.

Ketika kita akan menikah, bukan berarti kita harus menceritakan apa yg Tidak mesti untuk diceritakan bukan?

Ada personal space yg harus dijaga, selama kita punya niat untuk bisa membahagiakan orang yg kita cintai.
Aku niat untuk bisa membahagiakan intan semampuku.

Lagu Strangers in the night ketika malam itu aku ngobrol dengan may masih mengiang di kupingku.

Aku menceritakan tentang may. Tentang hubungan ku, masa laluku, bahkan terakhir bertemu dengannya .

"sama, aa juga udah selesei.. Ama may juga udah selesei... Semua Fokus ke neng ..

"Tapi mantannya aa mah GA banyak neng... Aa kan bukan ryan renolds.. Tapi Ryan sunda "

hihiiii bisa aja" katanya sambil mencubit perutku.

" Neng ga perduli mau masa lalu aa kaya gimana..

"Yg penting neng sayang aa yg sekarang bukan yg dulu.."

Aku tersenyum.. Aku tak bilang apapun kecuali memegang tangannya, tak sepatahpun kata yg keluar dari mulutku setelah pernyataannya itu, aku hanya terus mendekap tangannya sampai kita datang ketempat tujuan.

Ustazah Sahla

Aku dan intan memang tipikal pasangan yg "terjadi begitu saja"

Kita dikenalkan ustazah, bertemu, dekat, saling berkomunikasi, dan berniat menuju jenjang pernikahan.

Aku belum mengabari ustazah mengenai hal ini. Sengaja belum aku mengabarinya, sebagai suprise buatnya nanti. aku ingin mendapatkan tanggal pastinya terlebih dahulu sebelum aku ingin memberitahukan nya.

Dirumah aku disambut orang tuaku. Semua datang dan rapih.

Bahkan yg membuatku aneh.
Si kebo yg biasanya acak acakan malah sekarang rapih. Ia memakai kemeja putih dan celana panjang hitam, layaknya boss yg baru sukses karena mendapatkan gusuran tanah hahaha

Terlihat adik kakaku semua rapih menyambut calon iparnya. aku kenalkan intan ke mereka..

"teteh intan cantik" kata adikku yg cewe

"makasih sayang.. Kamu juga cantik.." kata intan sambil senyum

Kami mengobrol diruang tengah rumah, bercerita tentang latar belakang keluarga intan dan bagaimana kami bisa bertemu.

Kami semua rapat untuk menentukan tanggal lamaran dan pernikahan. Terlihat rapat itu sangat serius bagaikan rapatnya Paripurna hahaha.

Aku dan intan selalu ketawa bila mengingat itu. Aku memutuskan untuk mempercepat tanggal lamaran dan pernikahannya dengan alasan...

"kalo lama lama takut di ambil orang pak" kataku..

Sontak semua menertawaiku. intan pun tertawa sambil memukul bahuku, setelah dapet tanggal Aku kabari orang tua intan lewat telepon. Keputusannya tinggal ada mereka.

Intan menyatu begitu saja dengan keluargaku, mereka langsung terlihat nyambung satu sama lain. Apalagi adikku yg cewe belum ada tiga jam dengan calon kaka iparnya mereka langsung nempel. Percis dengan rasa nyamanku ketika ngobrol dengan keluarga intan.

Ternyata kalo sudah datang waktunya, jodoh itu pasti datang.

Kencan mungkin sudah sangat jauh kesana kemari, akhirnya mah jadi yg sama satu kota juga.

Well.. Begitulah cara kerjanya hidup.. Semua tak terduga duga..

Aku kabari semua teman teman dekatku terlebih dahulu yg disana lewat pesan whats up.

Aku teringat ustazah sahla orang pertama mengenalkanku dengan intan.

Dia adalah orang yg harus aku ucapkan terima kasih. Aku bilang ke intan, sepulang dari sini, aku ingin mengundang ustazah dan pak ustad untuk makan malam. Intan begitu senang mendengarnya.

Aku langsung telepon ustazah. Aku yakin ia pasti suprise dengan kabar ini. Aku mengobrol dengannya sebentar sampai aku beri tahu semuanya. Ustazah kaget dengan kabar pernikahan ku dan intan..

"yang bener kamu ryan.. Jangan becandain ustazah nanti ta jewer kuping kamu"

Aku hanya tertawa mendengar jawaban itu..

"hahahaa.. nih intannya " kataku

Aku beri hapeku ke intan. Terlihat mereka tertawa dan tersenyum membicarakan hal ini. Ustazah terlihat kaget. Dan memberitahu kalo intan mengundang ustazah untuk makan malam.

Alih alih ingin mengajaknya makan diluar, ustazah malah menyuruh kita untuk datang kerumah nya saja.

"ke rumah aku aja, aku tunggu kalian berdua.. Aduh aku seneng bener"

Hari itu, setelah selesai semua. kami pamit pulang. Intan hampir tahu tentang sejarah bengkel dan keluarga.

It's feels so beautiful,

Love always find the way... Dengan sendirinya intan menyukai keluargaku. Dia bahkan tak henti hentinya membicarakan hal yg lucu tentang keluargaku.

Sebelum mampir ke bogor, kami bertemu tibyan sebentar. Seperti biasa manusia gila itu selalu merusak suasana. Tapi dia amat bisa solid dan menjaga rahasia. Aku dan dia tertawa kalo saling menatap. Semacam kode sahabat yg hanya kita berdua yg tau. Sampai akhirnya kami pulang ke bogor.


_____-_____


Besok sorenya, aku dan intan mempersiapkan untuk datang ke acara makan malam ustazah. Aku membelikan sedikit oleh oleh dengannya untuk ustazah. Kami datang sehabis maghrib. Terlihat ustazah dan pak ustaz menyambut kami, mereka begitu rapih dengan pak ustad yg memakai kemeja putih dan sarung khas seragam kantornya sehari hari. Ustazah begitu cantik dengan gamis abu abu nya. Dengan perhiasan pernak pernik di lehernya.

"akhirnyaaa.. Kalian jadi jugaa.." kata ustazah memeluk intan.. Kami tersenyum bahagia mendengarnya.

"selamat ryan.. Saya seneng ngedengernya" kata pa ustad kepadaku.

"gara gara ustazah nih pa ustad.. Ryan jadi gini .."

"hwhee.. Ga sia sia kan aku ngejodohin gini.." timpal ustazah kepada ku

Kami masuk kedalam, disana sudah ada makanan yg tersedia lesehan dilantai di atas karpet merahnya. Terlihat anaknya ustazah langsung menghampiri intan untuk mengajaknya bermain

"nanti dulu sayang.. Teteh intannya mau makan dulu" suruh ustazah ke anaknya

"gapp ustazah santai aja dulu.. Baru dateng.."

Intan bermain dengan anaknya ustzah, aku ngobrol dengan pak ustad terlebih dahulu. Aku cerita semua tentang rencana kami, tentang pertemuan bahkan tanggalnya yg sudah ditentukan bahkan aku meminta pak ustad untuk bisa memberi wejangan di acara pernikahan kami.

"wani piro yan" kata pak ustad sambil menirukan gaya jin yg ada diiklan rokok.

Hahahahahahaa

"bisa aja pak ustad.."

"ya Udah nanti dikabarin,.."

"harus bisa pak ustad"

"dih maksa" timpal ustazah

Ustazah masih sibuk menyiapkan makanan yg diatas lantai. Sementara aku dan pak ustad duduk di atas sofa melihatnya..

"Revaa.. Udah sayang mainnya.. Biarin teteh intan makan dulu.." teriak ustazah ke anaknya. Sambil merapihkan makanan yg di atas lantai. Posisinya membelakangiku, dan ua berjongkok. Otomatis magnificent Ass nya yg khas itu terlihat mataku. Pantat besar itu bergoyang goyang ke sana kemari karena gerakannya merapihkan makanan. Aku menggeleng gelengkan kepalaku.

pantat besar itu terus kuperhatikan. Terlihat cetakan garis celana dalam disanaberbalikbabalikbalikdan menangkapku memperhatikan belakang nya.

Bahkan tak jauh posisi dudukku dekat denga posisi suaminya. Usatazah diam diammelihat melihatku tajam. Dia memberiku tatapan "Berani amat ini anak."

Dia berdiri sambil mengambil nampan dan bilang

Ayo ryan makan.. Udah siap.. Ustazah panggil intan dulu"

kata dia sambil melihatku agak tajam dan meninggalkan kami.

Aku dan pak ustad duduk berdua. Datang intan yg tadi main dengan anaknya. Kami mulai makan bareng. Ustazah duduk disamping pak ustad. Kami membicarakan tentang repotnya menyiapkan pernikahan. Sambil memakan baso dan meminum sirup. Ustazah nampaknya mengobrol dengan intan dengan antusias yg sama.

"usatazah ga nyangka kalian akhirnya jadi. bangga aku.."

kata ustazah sambil melihatku sambil memakan stick kentang gorengnya..

.."bener ustazah.. Hehee.."

"sekarang fokus ke intan yah bukan ke yg lain.."

kata ustazah sambil memberi makan anaknya..

"iya lah ustazah.." kataku

Ustazah melihatku agak tajam sambil bilang..

"berarti sekarang udah ga boleh ngerayu wanita dengan umuran tertentu kan ryan"

.. Aku keselek baso.. "gleghh"

Ustazah tertawa
..
"kenapa ayang" kata intan mengusap punggung ku...

"basonya licin bener langsung masuk ke tenggorokan"

kataku sambil sambil tak berani melihat ustazah..

"nahhh ketauan nih ayang, emang itu maksudnya apa ustazah" kata intan.

Masih tertawa Ustazah bilang..

"ituuuu... maksudnya.. Udah Ga bisa bebas kaya kaya bujang lagi.. Udah ga bisa ngerayu rayu cewe lain lagi"

"iya lah.. Ustazah.. Tar intan tinju kalo ketauan.."

Huff.. Hampir aja ketauan..
Aku tau mungkin ustazah menghukumku. Karena melihat cetakan pantatnya tadi.

Aku melihat ustazah tersenyum ke arahku.

Setelah makan, kami membicarakan berbagai macam hal dengan pak ustad. Terlihat intan membantu ustazah merapihkan piring piring makanannya. Sambil mengobrol dengan pak ustad, aku memperhatikan ustazah.

Nampaknya ustazah tau dengan lirikan nakal ku. Ia berusaha tidak memposisikan dirinya untuk membelakangiku.

kesempatan itu datang ketika ada piring bekas terakhir di atas karpet lantai itu, aku yg diam diam memperhatikan nya yg hendak mengangkat piring itu

.kali ini.. Ustazah membelakangiku. Dia tau aku sedang melihat pantatnya.

Ketika jongkok ustazah merangkak mengambil piring itu, dengan pelan pelan aku memperhatikan nya. Kali dengan jelas aku melihat garis celana dalam mungilnya. Batangku mulai mengeras dibalik celana.

Aku bersikap sebiasa mungkin di depan suaminya . Karena posisi merangkak itu membelakangi suaminya. Aku sempat mengusap batangku sejenak melihat cetakan celana dalam itu. Segera ustazah berdiri dan melihatku pusing melihatnya dengan mata nakal.

Malamnya aku dan intan pamit pulang. Sudah banyak aku mendapat wejangan dari pak ustad Aku bilang ke pak ustad..

"pak ustad.. besok mampir yah kerumah, ada pohon tebu yg enak.. Harus ditebang.. Pengen dibagiin ke pak ustad.."

"serius yan"

"iya ustad.. Pasti seru kalo bagi bagi tebunya.."

"paling pulang dari kota, siangnya bisa mampir.. " kata pak ustad

"sip pak ustad.. Ryan juga punya goreng opak dibawain bibi dari cipanas.. Mantep kalo dicampur saos.."

"hehehe.. ya udah nanti siang mampir.."

"oke.. Assalamualaikum"

"walikumsalaam"

Malamnya setelah aku mengantar kan intan pulang.. aku membayangkan garis celana dalam itu.. Aku usap batangku mengingatnya.

_____-____________

To think or not to think..

Kita semua melangkah sesuai dengan apa yg kita yakini..

about of what you believe..

Ini tentang apa yg anda yakini. Dan dengan senang hati ketika kita menjalani hal yg kita yakini... Kita akan kebahagian disana.

Aku bahagia memilih intan sebagai pendamping hidup. karena aku yakin ada sesuatu yg aku percaya disana..

Mungkin hanya insting yg bisa menentukan hal hal semacam ini.. I knew that you have something i believe..


Intan bilang kepadaku kalo ia tidak bisa menemaniku untuk menyambut pak ustad siang ini karena harus kerumah bibinya untuk mempersiapkan pernikahan.

Siangnya pak ustad datang kerumah. Dan yg membuatku kaget ternyata ustazah pun ikut dan anaknya.

Sepulang dari pengajian kota, mereka memenuhi janjinya untuk mampir kesini. ustazah memakai gamis merah dan jilbabnya yg modis. Guratan wajah milfnya nya yg khas itu kembali membuatku pusing.

Aku menyalami mereka.
aku sudah mempersiapkan makanan yg dipersiapkan di meja makan. Nampaknya pak ustad masih terasa lelah.

Ia menolak makan terlebih dahulu dan mengajak aku mengobrol tentang cluster dibelakang rumah. Aku sediakan mereka minuman

Aku melihat ustazah duduk ayu di kursi kayu belakang rumah, terlihat manis gamis merah yg dia pakai. Aku membawakan air minum segar kepadanya..

"ustazah.. Diminum"

"Intannya ga dateng kesini"

"ga dateng ustazah lagi dirumah bibinya ngomongin persiapan."

"udah sampe mana persiapannya..?"

"masih sama ama persiapan orang2 yg mau nikah kemaren kemaren" kataku

"hahaa.. Bisa aja kamu.."

ustazah dan pak ustad ngobrol dibelakang rumah, hari itu sangat cerah sehingga aku bilang ke pa ustad..

"pak ustad.. Kalo cape tidur aja di bawah.. Banyak kamar kosong.. Jangan dulu pulang"

"iya yan makasih.. Kayanya emang mau santai dulu disini.."

Pak ustad berjalan ke kebun belakang melihat pohon tiwu yg besar. Nampaknya ia sangat suka dengan pohon tiwu (tebu) itu.

"mana golok yan" kata pa ustad..

"mau ngebacok siapa pak ustad.."

"ngebacok kamu.. Hahaa.. Ada ada aja kamu.. Itu pohon tebunya mau ustad cobain.."

Aku kebelakang mengambil carok dan golok dan dengan segera pak ustad kebelakang untuk mengambil tebu itu.

"karena apa kamu mutusin mau merit?"

tanya ustazah sambil melihat pak ustad pergi dibelakang.

"ga tau ustazah, udah waktunya.. "

"ustazah seneng pas ngedengernya kemarin.. Mudah2an lancar"

"hehee.. Makasih ustazah..best pokoknya mah."

Ustazah berdiri sambil tersenyum melihatku, ia berjalan membelakangiku ke arah pipir rumah belakang, angin sepoi sepoi dibelakang rumah meniup gamis tipis merah yg membukus lekuk tubuhnya yg padat. Gamis yg dipakai nya begitu tipis. lekuk tubuhnya terlihat terkena terpaan angin.

Karena membelakangiku, gamis tipis itu mencetak pantat montoknya yg ke belakang. Aku langsung melihat garis celana dalamnya. Ia berteriak ke suaminya

"pah.. Ngambil tebunya yg banyak.. Sahla mau"

ustazah sambil berteriak ke suaminya, aku masih dibelakangnya sambil melihat pantat besar ke belakang itu, mulai bergerak batangku dibalik celana.

Ia balik kebelakang sambil melihatku, angin sepoi sepoi masih mencetak pantat besarnya. Ustazah melihat ku, namun tak berkata apa apa ia duduk kembali dikursi kayu itu..

"ustazah umur berapa sih.." kataku sambil melihatnya..

" kenapa kamu nanya nanya" ia duduk kembali dikursi kayu itu

"kayanya masih muda"

"emang kamu nerka aku berapa.."

"25 .."

"hahaaa.. Salah"

"27.."

"emangnya aku lebih muda dari kamu?"

"emang kaya masih muda ustazah.. berapa emang? "

"39.."

'ga percaya, "

"emang kenapa"

"ga percaya, secantik gini 39.."

" hmmm ngerayu lagi ini mah.." ustazah memencet hidungku..

Aku membetulkan hidungku yg dipencet .

aku berbisik pelan

"ustazah semalem hampir aja ketauan ketauan"

"ketauan apa."?

"ketauan pas ustazah bilang ga bisa ngerayu umur tertentu lagi.. Hampir aja ketauan.. Mangkanya ryan langsung keselek.."

"hahaaa.. Sengaja aku hukum hukum..lagian kamu berani beraninya ngeliat pantat ku... Udah tau Ada suamiku disitu..nakaal." kata ustazah sambil menjewer

".. Susah kalo ga ngeliat..""

ustazah menjewer ku kencang

"pikiran mesum kamu yg susah ihhh.". "

"tapi untung ustazah nunjukin pas terakhir" kataku ketika dia merangkak mengangkat piring terakhir dirumahnya itu

"itu juga hukuman buat kamu.. Masih berani curi curi pandang.. Biar pusing"

Mendengar jawabannya yg seperti itu kontolku membesar ..

"Maaahh"
Terdengar suara reva anaknya dari garasi depan rumah. Buru buru ustazah ke depan rumah melihat anaknya, aku menyusul dibelakang..

"yaa ampunn revaa..!

Teriak ustazah yg melihat anaknya memainkan selang steram untuk mencuci mobil itu. Aku tersenyum melihatnya, karena baju reva basah.

"jangan main itu sayang.. Nanti diomelin om ryan."

Gpp ustazah..nanti salin mah banyak.. Kan baju punya keluarga ryan ada disini semua.. Supaya ga ribet kalo nginep.. namanya juga anak kecil"

"gpp sayang main aja..sekalian mandi kan udah sore " kataku membela anaknya yg main air..

"assiiikk.. Hayo om main semprot semprotan.."

aku menghampiri reva menuruti ajakannya.. dan mengambil selang yg lain untuk bermain air dengannya. Ustazah menggeleng gelengkan kepala. Dia membiarkanku bermain dengan anaknya.

Reva menyemprot ku. Aku balas menyemprot sambil berlari lari. Tak sengaja ketika balas menyerang, reva menyemprot gamis depan ibunya begitu banyak. Ustazah kaget dan menghampiri anaknya.

"Udah sayang.. Kena mamah niihh"

Ustazah melihat ke arahku, dia mengambil semprotan itu dan dengan sengaja menyemprotkan air itu ke tubuhku, "gara gara kamu sih.. Rasaaaiiinnn ngebolehin"

Aku balas menyemprot, namun ustazah membelakangiku, otomatis semprotannya mengenai pantatnya , kami sambil berlari saling menyemprot satu sama lain.

"kurang ajar gamisku basah"

"tenang ustazah ada gaun bibiku koq"

Gamis nya basah kuyup, ustazah menyuruh reva ke kamar mandi untuk segera mandi. Aku merapihkan selang stream

Ya udah.."

Ustazah mengkepretkan bajunya, karena basah... gamisnya mencetak lekuk tubuhnya jelas.. Jilbabnya awut awutan..

lehernya terlihat. Aku ngaceng melihatnya. Susunya terlihat jelas oleh mataku yg dibungkus bra itu. Ustazah menangkapku melihatnya. Dia langsung membelakangiku.
Malah disuguhi cetakan pantat montoknya yg basah. Kontolku makin sange melihatnya. Ustazah tidak berkata apa apa.. Aku yakin Ia melihat tenda kontolku yg besar karena melihatnya.

suaminya masih dibelakang aku terus lihat pantat itu terang terangan.

Kamu jangan nakal deh.." katanya memecah kesunyian tatapan mata nakalku..

"abis gede banget" kataku sambil memegang kontolku

Usatazah bilang sambil melihatku

"suamiku lagi dibelakang"

Mendengar ucapannya aku semakin nekat

"liat dong ustazah kasih hadiah kaya malem tadi"

"itu bukan hadiah tapi hukuman" ustazah melihat ku tajam

"angkat ustazah dikit gamisnya"

aku turun kan sedikit celanaku, sehingga kepala kontolku terlihat oleh matanya

"gila.." ustazah menutup mulutnya sambil melihat kebelakang ke arah suaminya.

"aku ga ngapa ngapaun semalem cuma gini

Ustazah tonggengkan pantatnya kebelakang ia perlihatkan cetakan celana dalamnya ke arahku

" tapi kamu langsung kenceng gitu.."
Sambil melihat ke kepala kontolku

"kangen " kataku

"Suamiku dibelakang"

Ia melihat ku dan pergi beranjak ke dalam, jawabannya malah bikin aku penasaran. aku disini basah menahan ngaceng keras



Malamnya kita makan bersama.
Di meja makan aku duduk bersebrangan dengan pak ustad.. Melihat ustazah yg ganti memakai gaun hitam bibiku malah makin terlihat seksi.

Ia duduk disampingku. Kami mengobrol banyak hal. Mengingat kejadian yg digarasi. Membuat pikiranku nakal. Aku penasaran dengan ustazah.

Ustazah berdiri mengambil nasi . Ia miringkan badannya ke depan, otomatis pantatnya yg sudah besar itu makin kebelakang.

Aku tidak melihat ada garis celana dalam disana.

Ohh.. Nampaknya ustazah tak memakai celana dalam sekarang. Aku mengusap kontolku dibalik meja.

Ustazah melihatku. Ia duduk disampingku. Aku tau ia melihatku sedang meremas remas kontolku dibawah meja. Ia nampak kaget namun bersikap biasa. Ia mulai mendengarkan obrolan ku dengan suaminya.

Semakin intens aku mengusap batangku dibawah meja. ustazah melihatku. Namun bersikap sebiasa mungkin.

Nampaknya ustad ali kelelahan dan berniat ingin menginap dirumahku. Dia juga pernah berjanji untuk menginap disini.

Aku sediakan kamar buat dia diatas.

Setelah makan.. Aku mengobrol tentang suasana kampung diruang tengah. Ustazah bermain dilantai bersana anaknya.

Semenjak kejadian di garasi tadi. ia tak banyak bicara. Sesekali kita saling pandang dan sehabis itu dia membuang muka. Aku tahu pantatnya tidak dibungkus celana dalam. Mengingat itu kontolku membesar.

Hari sudah malam, pak ustad ali nampak mulai ngantuk, terlihat reva yg kecapean main pun tertidur didepan tivi. Dia membawa reva ke atas ustazah masih serius melihat acara tivi. disofa aku memperhatikan nya.

Ustazah melihatku, ia melihat ke atas ke kamar suaminya yg sudah gelapkan.. Ia berdiri sambil mematikan tv melihatku, posisi nya membelakangiku. Suasana hening namun kami saling pandang. Sambil melihat pantatnya aku usap kontolku

"ngapain sih. Dari tadi makan ngusapin itu trrus"

bisiknya sambil melihat aku mengusap usap batangku

"penasaran " kataku.

Ustazah melihat keatas, melihat ke kamar suaminya

"kamu ga usah repot repot pengen liat.. Aku polos"

ia ketatkan gaun hitam itu di area pinggulnya.

Ahh tak ada cetakan dalam disana. Malah yg makin membuatku mendesah. Aku melihat ada garis pantat yg tercetak digaun seksi itu. Aku baru yakin kalo dia tak memakai celana dalam aku keluarkan kontolku. Aku kocok kocok.

"angkat ustazah "


"suamiku diatas"

tapi dia menunjukan garis belahan pantat nya

Ia lihat ke arah kamar suaminya, sedikit demi sedikit sambil ia angkat gaun itu sambil melihat kontolku..

Fuck.. Pantat polos itu langsung terlihat mataku..

"bener kan polos" katanya show didepanku

Begitu putih mulus dan besar ke belakang.. Ke keluarkan kontolku lebih bebas..

"pantat ustazah bahaya" ..

"bahaya kenapa.."

"bahaya buat kontolku.."

Uhhjh

Aku menghampirinya, kuremas pantat itu pelan shhhhh "dia di atas"

Shhhhhhhhhhhhhhhhh uhh

"pegang ustazah

Kubimbing tangannya ke belakang, ia sentuh, ia pegang kontol itu

"Gila.. Monster.. "

Sshhhhhhhhh bahaya kalo pantat montok gini kalo diliatin kontol ryan"

"sstt ga boleh ngomong jorok" ustazah mengocok kontolku

Aku remas remas pantat itu gemas

shhhhhh ryan pukul yah.. "
Plak plak plakk.. Ahh shhh Suara kontolku memukul mukul pipi pantatnya..

"ahh gede kontol nya"

Ku cium bibirnya dari belakang, tangan nya masih mengocok ngocok kontolku.

Hmm cup cup sshhhhh.. Kekamar yuk" ajakku

Ia turunkan gamisnya, ia lepaskan kocokan ku.. Aku berjalan menuju kamar tamu yg dibawah, ustazah naik ke atas ke kamar suaminya sambil bilang .. "tunggu lima menit"

Aku langsung masuk dan tiduran diatas kasur..

Hampir lima menit menunggu..

ustazah masuk. jilbabnya masih menempel , ia mengangkat gaunnya ke atas . Dia langsung duduk di pinggir kasur. pantat besar itu begitu sesak membesar ketika ia duduk.

ambil berdiri ke arah dia ku arahkan kontolku diwajahnya . Hmmm ia pegang ia jilat kontol itu sambil melihat ke arahku

Lick lick shhhhhh. Lama lama Ia jilat jilati lubang kencing ku aku ngilu tak karuan.

Ia masukan kepala kontolku, ia sepong..

ooooooohhhhhhhhh..

Slruup shhhhh Ughhh God.. Aku entot mulutnya,

tak sampai setengah batangku masuk ke mulutnya ia sudah tersedak

Hmm lick hmmm lick hmmmm slruup shhhhh..

uhukk uhukkk shhhh clakk clakk clakk clakk shhhh

"aku jadi horni gara gara ngeliat kontol kamu shhhhhhh"

Aku pegang
kepalanya.. Aku ewe mulutnya lebih dalam hmmm kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq Sshhhhhh ahhhhhhhhhh

Uhhsshh .."

Aku ewe lagi mulutnya lebih dalam..
Kloqq kloqqq kloqqq kloqqq uhukk uhukkk SSSSSSSSSSSSHHHH AHHHHHHHHHHHH NAKAAALL..

Ustazah terbatuk batuk melayani serangan kontolku .. Aku angkat gaunnya ke atas, aku telanjangi dia..aku masukan kembali kontolku kedalam mulutnya yg mungil

Kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq kloqq


SHHHHHHHHHHHHHHHHH OHHHHHHHHHHHH RYAAANN penuhh mulutkuuu.."

Aku usap usapkan kontolku yg basah karena ludahnya di seluruh wajahnya. Membasahi jilbab hitamnya hmmmmm shhhhh..

Aku cium ustazah, aku remas toket nya, aku caplok oooooooohhhhhhh ssshhhhhhh.. Ustazah kocok kocok kontolku.. Ia tiduran dikasur aku tindih badannya dengan mencaplok susunya. Slruuuuppppppp shhhhh..

"mau dimasukin kontol ryan ngaa..?"

Shhhhhhhhhhhhhhhhh iyaaaahhhh"

Aku arahkan kontolku dibelahan memeknya sambil mencaplok susunya, aku masukan kedalam,

ustazah mengerang memejamkan mata

ohhhhhhhhhhhhh dhaleeeemm.. Shhhhhhh uhhhhh,

Uhhhhh shhhh dalem bangeeeethhhh shhh ahh ahh ahh ahh ASHHHHH AHHHHHHHHHHHH sssshhhhhhh

Penuh memek akuuuu ahhhhhhhhhhhh

PLAK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK SSSSSSSSSSSSHHHH
Shhhhhhhhhhhhhhhhh
Shhhhhhhhhhhhhhhhh

"Sempiitt kaan memekku .. Penuh bangett kalo di ewein kamu AHHHHHHHHHHHH SSSSHHHHHHH PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK SSSSSSSSSSSSHHHH OHHHHH GAAAAWDDD dalem banget..

Aku cabut kontolku sambil menciumi bibirnya, ia lepas jilbabnya yg awut awutan, ia kocok kontolku..

Ia ludahi cuhhhh shhhhhhh.

Ia balik badannya membelakangiku, ia merangkak menungging kan pantat montoknya

"ewein aku nya"

Aku naik keatas kasur aku arahkan kontolku kelubang memeknya sambil meremas gemas pantatnya ohhhhhhhhhhhh sssssssssssshhhh ahhhhhhhhhhhh ryaaaan kerassssss"

Aku maju mundur kan pantat ku, memasuki nya..

AHH AHHH AHHH AHHH SHHHHHH UHHHHHHHHHHH PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK PLAKK SSSSSSSSSSSSHHHH

AHHH AHHH AHHHH AHHHH PLAKK PLAKKK UGHHHHHHHHHHHHHHH SSSSSSSSSSSSHHHH OHHHHH

PLAK PLAKK SHHHHHH UHHHHHHHHHHH SSHHHH UHHH

KELUAR AAHH

AHHH CRETT SPLASH CREEETT AHHH FUCK...

Aku ambruk disamping nya, uhh ustazah menutup mukanya pake bantal..

"makan malemnya beneran makan malem" ucapnya..

Ustazah mengusap wajahku..

"setelah nikah jangan begini lagi" tambahnya..

"ga denger ustazah" kataku becanda

Ustazah memukul perutku. Aku tersenyum sambil melihat badannya yg basah.
Kami beranjak tidur ke kamar masing masing.

Esoknya aku isi hari hari ku melakukan persiapan pernikahan.

Love Is The end

When i was drowned on that Holly Water.. All i could think was you...".... - Keane -


Tenda sudah dipasang istimewa dirumahnya intan. Acara masih dimulai besok tapi tamu sudah banyak yg datang disini. Bahkan seminggu ini aku dan intan seperti tidak saling mengenal menjelang acara pernikahan kami karena kesibukan persiapan masing. Foto pra wedding yg dilakukan dengan tema sunda itu terpajang rapih di depan dan di tengah pelaminan.

"I'm getting married.."

Aku senyum bahagia merasakannya.
Sengaja sore itu aku datang ke rumah intan untuk melihat persiapannya, meskipun berkali kali orang tua melarang ku untuk keluar rumah, karena mitos budaya penganten Indonesia yg melarang calon penganten keluar rumah, bahkan seminggu menuju pelaminan ga boleh keluar rumah hahaa..Tapi aku hanya tersenyum dan keluar menyaksikan persiapan ini. Aku melihat intan, dia kaget melihat ku..

"ayaang... Koq ga bilang bilang.."

"kalo bilang bilang ga bakal dibolehin yank.. Kataku"

Intan duduk disampingku, kami tersenyum tertawa bahagia melihat tenda pernikahan kami yg memanjang sampai kebelakang. Intan bilang tidak bisa tidur dari dua hari yg lalu, aku tertawa, karena akupun merasakan hal yg sama.

Aku mengobrol dengan intan tentang persiapan seminggu ini yg membuat kita jarang berkomunikasi, datang bapaknya intan melihat ku.. ia mengomeliku karena melihat pengantin berduaan sebelum acara dimulai itu sesuatu yg pamali

Hahaaaa

aku memang cinta budaya lokalku, banyak pesan moral yg tersimpan disana yg apabila kita melaksanakan nya pasti bisa merasakan kan nilai nilai yg arief disana.

Ada penyanyi panggung yg melihatku, nampaknya ia sedang melakukan soundcheck sebelum acara besok dimulai. Ia bicara melalui mic nya..

"Bapak bapak ibu ibu ternyata pengantennya ada disini semua nih"

Semua penghuni tenda tertawa ke arah kami berdua..

"oke deh mumpung lagi check sound nih... sore sore gini, saya nerima request nyanyi lah khusus buat calon penganten yg duduk distu tuh"

Aku berpikir sejenak.. Aku teriak ke arah panggung

"my way dari Frank Sinatra...."

"oke boss.. Menjelang hari istimewa penganten saya ucapin Congratulations buat Ryan dan Intan.."

Ia mulai menyanyikan lagu itu.. Aku dengarkan dengan seksama sambil memegang tangan intan.

Suaranya sangat bagus.. Karakternya pas dengan lagu yg ku request.. Alunan musiknya membuat ku terharu.. Aku merasakan kebahagiaan yg hangat sore itu


And now, the end is near
And so I face the final curtain
My friend, I'll say it clear
I'll state my case, of which I'm certain
I've lived a life that's full
I traveled each and every highway
And more, much more than this, I did it my way

Regrets, I've had a few
But then again, too few to mention
I did what I had to do and saw it through without exemption
I planned each charted course, each careful step along the byway
And more, much more than this, I did it my way


Aku pegang tangan intan mesra sambil menikmati lagu ini..

Selama ini aku hanya Menjalani pilihan hidup yg aku yakini.. Dan sekarang...... Aku akan memulai hidup baru..

Bersama seseorang yg kupegang tangannya sore ini. Menuju jenjang pernikahan esok hari. Aku berharap sampai tua dengannya nanti..

Love is The End


TAMAT

0 Response to "Mama-mama Hot (Milf) Episode 30 TAMAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel