Akhwat dan Syahwat Episode 7
Sunday, August 26, 2018
Add Comment
“Yang mana Tik?” Dandi mengelus bagian kepala Tika yang masih memakai hijab segiempat berwarna putih.
“Dasar pikun. Itu tuh, waktu kamu nembak aku” Tika memainkan ujung kaos yang ia kenakan, pusarnya terlihat jelas oleh Dandi.
“Et dah -_- Masih juga dibahas Tik. Udah ah, aku ngambek” Dandi berusaha melepaskan sandaran kepala Tika.
“JIaaaahhhh…Gitu aja ngambek kamu Dan” Chantika melihat Dandi pergi meninggalkan kostnya dan tampak sedang menuju sebuah minimarket di seberang jalan.
TING….TING….
Ada 3 chat dari Lala
-Dan, aku udah sampai. Kamu hati – hati ya, jangan sampe kamu langsung ngentotin dia. Eh, hahahaha :*-
-(Sebuah foto berisikan foto para akhwat yang sedang berkumpul makan bersama) dapat salam dari Selaras Dan. Kapan – kapan main kesini kamu-
-Mainnya kapan – kapan lagi ya Dan-
Option > Delete message > Yes
Chantika seketika berubah mood malam itu.
Jam masih menunjukkan jam 7 malam. Chantika yang awalnya ingin mengajak Dandi mengulang permainan mereka akhirnya berubah pikrian setelah tahu jika Dandi ada main dengan Lala. Tapi saat Dandi kembali dari membeli minuman berenergi, Chantika menyambutnya dengan senyum.
“Dan. Jalan yuk. Udah lama kita nggak jalan nih”, Chantika ingin mencairkan suasana karena moodnya yang sedang sangat tidak baik.
“Hmmm..Ke mall aja deh. Aku tangkisin kamu tas” Dandi pun masih ingin menjaga asa untuk kembali menikmati tubuh sahabatnya itu.
“Oke deh. Aku ganti baju dulu ya” Tanpa sungkan di depan Dandi Chantika menanggalkan kaos lengan panjang, celana panjang yang ia pakai serta jilbab segiempatnya. Dia hanya mengenakan CD biru berenda dan bra berwarna biru juga. Sedangkan Dandi malah tidak tenang melihat penampilan temannya itu.
“Dan. Aku cantik nggak nih? Kamu sih buru – buru, jadinya nggak sempat make up deh” Chantika mengenakan celana kulot ¾ , Baju kaos berwarna krem longgar serta jilbab paris berwarna hitam.
“Iya. Kamu lagian juga nggak perlu pake make up untuk jadi cantik. Nama kamu tuh Chantika” Segera Dandi mendapatkan toyoran dari Chantika.
Alhasil, Dandi yang awalnya sudah berpikir kenikmatan seperti apa lagi yang ia rasakan bersama CHantika menjadi kecewa. Dari goyangan dan sodokan pantat yang dibayangkan oleh Dandi, berubah menjadi goyangan pantat Chantika saat berjalan. Dari erangan penuh kenikmatan, berubah jadi celoteh asal Chantika.
“Tik, kirain kamu lagi pengen ML?” Tanya Dandi saat berada di mobilnya.
“Tahu ah. Jadi nggak nafsu lagi aku. Habisnya kamu janjinya kelamaan sih.” Tika membuang wajah dari Dandi
“Yaaa….Baru juga aku mau puasin kamu Tik”
“Elleh…yang kemarin aja kita mainnya Cuma sejak doank. Mana kamu main tinggal – tinggal aja lagi” Tika menunjukkan muka cemberut semberu menggelembungkan pipinya.
“Emang kenapa Tik? Kamu ngangkang ngangkang ya jalannya?” Dandi mengingat saat ia berhasil memerawani Lala, Lala juga berjalan ngangkang awalnya.
“Sialan kamu Dan. Selangkangaku nyeri banget habis itu. Bukan Cuma ngangkang sih, tapi lututku buat berdiri aja udah setengah mati” Tika memperbaiki duduknya di mobil.
“Maaf Tik. Namanya juga kemarin aku baru belajar. Jadi maklumlah kalau banyak salah” Aku agak bingung menentukan cara untuk berhenti dari obrolan tidak jelas ini.
“Ya udah, lain kali kalau main, dibaekin. Jangan main asal nancepin kontol aja, baru dikocok – kocok. Pake seni kek, biar enak”
“Hehe…Iya deh, lain kali bakalan enak kok Tik. Jadi mala mini batal betulan nih?: Tanya Dandi pada Tika.
“Iya lah. Udah nggak mood juga”
“Ya udah, tapi aku boleh minta itu nggak?”Tanya Dandi sembari menunjuk dua gunung kembar yang menonjol dari balik kaos yang dikenakan oleh Chantika.
“Kamu mau netek?” Dandi hanya mengangguk sembari tersenyum
“Ya udah”, Tika kemudian mengangka koas yang ia kenakan dan menaikkan branya.
“Sekalian kaos ama BH kamu buka aja Tik” Perintah Dandi
Tika kemudian melaksanakan perintah Dandi. Sekarang, ia bertelanjang dada, hanya mengenakan jilbab paris hitam serta celana kulot. Sedangkan payudaranya dengan putting berwarna merah muda, siap untuk diterkam.
“Sini kamu nakk, katanya haus. Sini mama tetekin” Ucap Tika dengan nada genit nan menggoda
Tanpa ampun, tangan Dandi segera meremas toket sebelah kiri Tika. Dandi melihat mata Tika dengan pandangan penuh arti. Setelah itu, di melihat ke toket sebelah kanan Tika, sedangkan tangan kirinya masih meremas dan merasakan kekenyalan toket Tika.
“Auuuuhhhh……Daaaaaaannnn” Lenguh Tika di jok belakang mobil.
“Sekarang, waktunya untuk menikmati toket balon ini.” Dandi pun segera menyeruput toket besar Chantika yang membuat tubuh Chantika menggelinjang menahan nikmat.
Dandi terus memberikan penetrasi pada toket Chantika, sedangkan Chantika hanya mampu menahan desahannya dengan menggigit bibir bawah, dia membusungkan dadanya, sedangkan tangan kanan berpegang pada sandaran mobil dan tangan kiri menopang tubuhnya agar tidak goyah menerima rangsangan kenikmatan dari Dandi.
“Hmmmmffffffffhhhhhh……ahhhhhh……Daaaaaannnnn. Mainin memekku juga donk plis Daaaan”
Mendapatkan lampu hijau, Dandi segera memasukkan tangan kanannya ke dalam celana kulot Chantika, sedangkan ia melepaskan cengkeramannya pada toket kiri Cantika. Kini, ia beralih menggarap toket sebelah kiri Chantika. Sedangkan tangan kanan Dandi sibuk mengubek ngubek memek Chantika tanpa membuka bungkusannya. Chantika hanya bisa menggelinjang beberapa kali saat menerima tusukan jari di memeknya. Matanya merem melek sembari melenguh pelan menikmati rangsangan yang diberikan Dandi ke bagian – bagian sensitifnya.
Sudah hampir setengah jam Chantika menerima perlakuan dari Dandi. Dandi menyudahi permainannya saat Chantika melepaskan cairan cintanya yang ke enam malam itu. Dia masih mencoba memperbaiki alur nafasnya. Dia menyandarkan kepalanya pada sandaran mobil sembari kedua tanggannya terkulai ke bawah. Dadanya kembang kempis mencoba menenangkan dirinya dari segala bentuk kenikmatan yang ia rasakan. Sedangkan Dandi mengambilkan air mineral kemasan ke Chantika dan dirinya. Jilbab paris yang Chantika gunakan sudah tidak karuan bentuknya dan sudah dibanjiri oleh keringatnya. Sedangkan dadanya dipenuhi bekas cupangan dari Dandi. Toketnya mengkilat dipenuhi ludah dari Dandi. Sementara celana kulot yang ia gunakan sudah basah karena rembesan air cintanya sudah tidak bisa diserap oleh celana dalamnya yang sudah berbau anyir.
Dandi mengusap dahi hingga belakang hijab Chantika yang sudah sedikit tenang, Dandi lalu mencium keningnya. Chantika berpaling melihat wajah Dandi karena diperlakukan manja oleh Dandi.
“Kamu cantik banget Tik” Ujar Dandi sembari memegang tangan Chantika
“Ahh, gombal kamu Dan” Chantika tersenyum begitu manis
“Hehe. Serius aku Chantika” Dandi mencium tangan Chantika lalu mengambil kaos dan bra yang dilepas oleh Chantika tadi.
“Dan, bersihin badan aku donk. Pake tisu basah ya. Aku udah capek banget. Kamu sih mainnya enak banget” Chantika sadar dirinya sudah sangat kelelahan
“Manja banget sih kamu Tik”. Dandi mengambil tisu basah di dashboard lalu mengelap dada, payudara dan bagian memek Chantika hingga dirasa bersih.
Karena sudah menunjukkan pukul 11.20, Chantika yang ingin segera kembali ke kostnya hanya menggunakan kaos saja tanpa memakai dalaman lagi. Sementara Dandi memacu mobilnya menuju kost Chantika. Sesampainya disana, Dandi mencoba memapah Chantika menuju kamarnya karena Chantika sudah terlhat sangat lelah. Dandi pun meninggalkan Chantika yang segera tidur sehabis mengunci kamarnya.
Sedangkan Dandi, kurang tidak puas karena tidak bisa menyetubuhi Chantika malam itu. Namun ia juga sadar, bahwa untuk bisa menjadikan Chantika sebagai cewek yang gampang diajak untuk ML, dia harus diperlakukan secara manja dan perlahan lahan.
TING………..TING………….
Sebuah chat dari Lala masuk.
-Dan, kalau kamu mau lihat video yang dikirimin kak Nisa ke emailku, download aja dulu, soalnya emailku nggak bisa masuk kalau masih kebuka di laptop kamu- dari Lala Lonte
-Iya. Nanti aku download ya bebku. Kapan main lagi kita nih?- terkirim
-Huuu….Dasar kontol nggak sabaran. Nanti lah diliat Dan- dari Lala Lonte
-Jangan lama – lama ya- terkirim
-Iya sayangku. :* (emoticon peluk)- Dari Lala Lonte
Dandi pun tersenyum setelah melihat chat dari Lala. Ya, sepertinya mala mini belum berakhir baginya. Dia segera memacu mobilnya kembali ke kostnya.
Dandi mengutak ngatik laptopnya. Dia masih menunggu proses download video yang berdurasi dua jam lebih dari sebuah alamat email,
From : AnnisaHera@gmail.com
Title : Curhatan Ukhtiy Selaras
To : Lailalala@gmail.com, Khalizakhairunnisa99@gmail.com, Novier1110@gmail.com, Rianaismail@gmail.com, Elizarash1@gmail.com
Body : Ini untuk adik – adikku yang sangat aku cintai. Semoga bisa menghibur kalian.
Attch.: 2 files
Proses download attachment file berupa video dan dokumen sudah didownload oleh Dandi. Dia pun men-sign out akun Lala dari laptopnya. Dia mengambil headset serta beberapa cemilan, 2 bungkus tisu, dan minuman botol. Setelah merasa siap, diapun akhirnya memutar video berjudul : Annisa Bed Show. Dari judulnya saja, sudah bisa ditebak jika isinya adalah adegan ranjang kak Nisa.
Kak Nisa terlihat memperbaiki khimarnya di depan kamera. Di terlihat cantik dengan mengenakan khimar berwarna kremnya. Dia memperbaiki baju kurung abu – abu yang ia kenakan dan tersenyum manis sekali. Dari belakang kak Ridwan muncul memeluknya dari belakang. Kak Ridwan dan kak Nisa bertahan dalam posisi tersebut hingga kak nisa memberikan kode untuk melepaskan pelukan kak Ridwan.
Dari posisi saling menatap, kak Ridwan pun segera memeluk dan berciuman dengan Kak Nisa. Tubuh mereka sangat mepet hingga payudara kak Nisa yang berukuran ekstra pun tertekan begitu keras. Dengan liar, dua insan dimabuk asmara tersebut saling berpagutan dan berciuman, memutar lidah di dalam lidah pasangannya dan bertukar air liur masing – masing
Dalam kamar berdinding putih tersebut, terdapat kasur kapuk yang biasanya sehabis dipakai bisa digulung. Selain itu, tempaknya video ini dibuat khusus untuk memperlihatkan kenikmatan sebenarnya persetubuhan kepada seluruh penghuni kost Selaras. Tampak kak Ridwan memakai celana jeans hitam dengan koas putih polos masih asyik beradu ciuman dengan kak Nisa. Mereka berdua tampak begitu menikmati permainan mereka dengan mata terpejam. Kak Nisa melingkarkan tangannya di leher kak Ridwan, sedangkan kak Ridwan menahan pantat sekal kak Nisa.
Setelah beberapa menit saling berciuman, kak Ridwan lalu berbaring telentang di atas kasur, dia membuka restleing celananya, dan memperlihatkan kontolnya. Kak Nisa melompat lompat mendekati kak Ridwan, dia melihat kamera sembari tersenyum penuh nafsu melihat kontol kak Ridwan. Dengan lembut, kak Nisa meludahi tangannya, lalu membasuhkannya pada kontol kak Ridwan. Tak berapa lama, kak Nisa mengocok – ngocok kontol kak Ridwan hingga akhirnya bisa berdiri sempurna. Melihat kontol yang berdiri, kak Ridwan segera berdiri lalu berlutut di sebelah kak Ridwan, lalu mengorl kontol kak Ridwan. Kak Ridwan hanya bisa memperhatikan akhwatnya itu sedang mengerjai kontolnya. Tangan kak Ridwan memegang kepala kak Nisa dan menaik turunkannya, kak Nisa Nampak begitu menikmati pekerjaannya. Sedangkan kak Ridwan begitu menikmati permainan dari ahwat yang sudah dipacarinya sejak Februari 2017 itu.
Kak Nisa terus memasuk keluarkan kontol kak Ridwan dari mulutnya, hingga kak Ridwan mengangkat kepala kak Nisa, seperti kak Ridwan sudah sampai klimaksnya. kak Nisa kemudian mengocok kontol kak Ridwan dengan tangannya, kak Ridwan hanya bisa melihat langit langit kamar. Tak lama, tersemburlah cairan putih yang segera saja dihisap oleh kak Nisa, selain itu, kak Nisa juga tidak lupa menjilati buah zakar kak Ridwan.
Setelah puas bermain kontol. Kini giliran kak Nisa membuka baju kurung abu – abu yang ia kenakan. Setelah ditanggalkan, terlihatlah toket ekstra big size milik kak Nisa dengan pentil kecoklatannya serta memek dengan jembut sudah dicukur habis. Kak Nisa sepertinya tidak memakai dalaman untuk mempersiapkan video ini. Seperti halnya Lala, kak Nisa juga tidak menanggalkan khimar krem yang kenakan. Kemudian kak Nisa pun berbaring dengan telentang, kak Ridwan yang sudah bertelanjang segera menaiki tubuh kak Nisa.
Mereka berdua tampak saling tatap, lalu tanpa dikode, kak Ridwan segera menyerang toket kak Nisa dengan mulutnya. Kak Nisa seketika menggelinjang dan membusungkan dadanya yang menggoda. Kak Nisa dengan pandangan sayunya memandangi kak RIdwan yang sedang menetek pada toketnya. Tak ada satu bagian pun yang dbiarkan lolos oleh kak Ridwan. Sedangkan kak Nisa hanya mampu merem melek sembari menggigit bibir bawahnya mencoba menahan sensasi getaran syahwat yang menggerogoti tubuh polosnya. Kak Ridwan terus saja menghisap dan menetek pada toket akhwat yang juga merupakan calon koordinator bagian pengembangan kepemimpinan di lembaga kajian dan dakwah universitas Sanjaya itu.
Setelah puas menetek dan memilin milin putting milik kak Nisa, kak Ridwan kemudian turun ke arah memek kak Nisa yang sedikit berbulu karena rajin dicukur. Kak Ridwan menjilati bagian klitorisnya, kak Nisa menggelinjang hebat. Tak puas dengan klitoris, kak Ridwan kemudian menggerakkan lidahnya mengenyot bagian sensitive kak Nisa. Kak Nisa tak dapat menahan gejolak dalam dirinya, dia segera memuntahkan cairan cintanya yang berasa asin saat kak Ridwan menjilatnya hingga tandas. Tak puas menghisap habis cairan yang dikeluarkan memek kak Nisa, kak Ridwan masih menghisap dan menjilati bagian memek kak Nisa.
“Arrrrrhhhhhhhh…..Waaaannnn….Tusuk aja memekku. Aku udah nggak tahan”
Kak Ridwan tidak menggubrisnya, hanya melanjutkan jilatannya sepanjang daerah selangkangan kak Nisa.
“Kontol Waaaannn….Aku mau kontol waaan” Kak Nisa memohon untuk segera dientot oleh kak Ridwan.
Tak tega melihat pasangannya terus memohon, akhirnya kak Ridwan mengangkangkan kaki kak Nisa, dan mencoba mengarahkan kepala kontolnya ke lubang kenikmatan milik kak Nisa. Dengan sekali hentakan, kontol kak Ridwan sudah tenggelam ditelan memek kak Nisa. Kak Nisa segera menengadahkan kepalanya dan membusungkan dadanya. Kak Ridwan mulai menggenjotnya secara perlahan. Sedangkan kontolnya sedang mengerjai memek kak Nisa, mulut kak Ridwan kembali menggerogoti toket kak Nisa yang sebelumnya sudah mengkilat karena efek air ludah kak Ridwan.
“Aahhhhh……Ahhhhhh……Ahhh……Terus Wan. Enaaaakkk bangetttt kontol kamu. Ahhh…Ahhhh….Ahhhh” Racau kak Nisa sembari mengikuti goyangan tusukan demi tusukan kontol kak Ridwan ke memeknya.
“Ahahaha…..Rasain nih lonteku. Kuhamilin kamu” Jawab kak Ridwan dengan wajah penuh kebejatan
“Ahhh……Ahhh….Ahhhh….Iya beb. Hamilin aku beb. Hamilin lontemu ini”, racau kak Nisa yang sudah tidak peduli dengan khimar yang ia kenakan, dia hanya peduli pada kenikmatannya yang hampir membuatnya mencapai titik puncaknya.
“Beeeeeebbbhhhhh,,,,,Aku sampe” Kata kak Nisa sembari menembakkan 4 – 7 kali semprotan yang membasahi kontol kak Ridwan. Sedangkan kak Ridwan juga merasakan kenikmatan dari kedutan dan cengkeraman yang luar biasa dari memek kak Nisa.
Setelah teriakan penuh rasa kenikmatan, kak Ridwan segera membalik tubuh kak Nisa. Kemudian, kak Ridwan mencoba memasukkan kontolnya dari arah belakang. Ini merupakan style kesukaan kak Ridwan saat bercinta dengan kak Nisa, doggy style. Kak Nisa dengan pantat yang membusung ke belakang membuat kak Ridwan begitu terpacu mencari kenikmatan yang ia cari.
“Arhhhhh…..” Lenguh kak Nisa saat bongkahan pantat sebelah kanannya ditampar gemas oleh kak Ridwan.
Karena tidak seperti saat perawaan dulu, mudah saja melolosi memek kak Nisa dengan kontol kak Ridwan.
“Plok, plok, plok, plok, plok, plok, plok….” Suara pertemuan antara tusukan kontol dari arah belakang membuat efek suara begitu menggairahkan. Sedangkan kak Nisa di depan kembali menengadahkan kepalanya. Sedangkan buah dada kebanggan milik kak Nisa masih dianggurin oleh kak Ridwan.
“PLAK….” Kak Ridwan kini sudah menampar bongkahan pantat kak Nisa hingga 6 – 8 kali hari itu. Sedangkan kak Nisa malah menikmati tamparan demi tamparan yang diterima pantatnya. Pantatnya terlihat memerah ketika kak Ridwan memeluk pnggang kak Nisa tanpa mencari kontolnya. Kak Ridwan meremas toket kak Nisa yang bergelayutan kosong tanpa dijamah sejak dari tadi. Tanpa ampun, kak Ridwan seakan ingin memeras habis toket kak Nisa.
“Arghhhhh……..Aku nyampe lagi Waaan” Kak Nisa kembali menyemprotkan cairan cintanya dan terbaring dnengan pantat yang membusung dalam kondisi tengkurap.
Sedangkan itu, kak Ridwan yang masih belum merasa puas menindih kembali badan kak Nisa, kemudian dia membalik posisinya dngan kak Nisa. Kini, kak Nisa berada di atas kak Ridwan. Namun, karena masih kelelahan karena 3 kali kak Nisa mencapai klimaksnya, kak Nisa belum memperlihatkan responnya terhadap pertukaran posisi ini. Kak RIdwan hanya membelai pelan bagian punggung kak Nisa. Dia membelainya dengan sapuan yang sangat manja. Saat belaian tersebut sampai hingga bagian atas pantat, kak Ridwan berhenti, lalu….
“PLAK…..” Kak Ridwan kembali menampar pantat kak Nisa
Setelah mengumpulkan tenaga yang tersisia, akhirnya kak Nisa menuntut kontol kak Ridwan dengan tangannya menuju memeknya. Setelah masuk, kak Nisa membiarkan rahimnya terbiasa dengan kontol kak Ridwan dulu. Setelah dirasa cukup, kak Nisa menggoyangkan pantatnya dibantu dengan tusukan dari bawah. Dengan tangan yang bertumpu pada kaki kak Ridwan yang mengangkang, kak Nisa terus menengadah menikmati setiap tusukan demi tusukan yang diberikan pada memeknya.
“Ahhhh…..Ahhhhh……Ahhh” Dengan mata satunya, kak Nisa ambruk ke tasa tubuh kak Ridwan, dia sudah tidak sanggup lagi sepertinya.
Kak Ridwan membalik kembali posisinya, kak Nisa yang kelelahan hanya bisa memandang nanar melihat kak Ridwan menusukkan kontolnya pada memeknya. Kak Ridwan kemudian dengan perlahan namun pasti mengejar puncak kenikmatan yang selama ini dia kejar bersama kak Nisa.
Ketika durasi waktu film sudah menunjukkan 2 jam lewat 13 menit, kak Ridwan akhirnya bisa mencapai klimaks dan menembakan seluruh bala tentaranya memasuki memek kak Nisa. Dengan wajah penuh kepuasan, kak Ridwan menyemprotkan pejunya hingga beberapa kali semprotan di dalam memek kak Nisa. Sedangkan kak Nisa hanya mampu menutup matanya menikmati serangkaian senggama yang ia rasakan tadi. Kak Ridwan lalu bergerak menuju kak NIsa, lalu mencium keningnya.
“AHHHHHH……” Dandi akhirnya mengeluarkan pejunya yang ke-4 malam itu saat menonton video rekaman aktivitas seks kak Ridwan dan kak Nisa.
Setelah merasa cukup dengan video persenggamaan, Dandi membuka file berformat Microsoft word yang dikirimkan kak Nisa kepada Lala melalui email :
-Malam ini aku ama Ridwan lagi melakukan rutiitas kami, bercinta di dekat sekretariat organisasi kajian dan dakwah kampus, Kami tak ingin melakukan itu di sekret, karena menurut Ridwan, itu bisa saja membuat kecemburuan sosial bisa terjadi. Hal ini bisa dimaklumkan, sebab aku adalah orang yang digadang – gadang aknn menjadi koorinator khusus pengebangan karakter kepemimpinan. Sedangkan Ridwan sendiri merupakan calon ketua umum.
Di saat aku dan Ridwan sedang berinta, aku mendengar suara grasa grusu di sekitarku. Ternyata seorang maba wanita tengah menonton kami sedang bercinta. Seketika, maba itu berteriak “ITU KOK ADA COWOK AMA CEWEK DUAAN DI BELAKANG SEKRET? NGAPAIN WOEY!! Sontak aku dan Ridwan lari tunggang langgang karena tidak ingin ketahuan, sedangkan orng – orang dari sekretariat berlarian dan berkumpul di belakang sekretariat.
Setelah mencari tahu, aku akhirnya tahu siapa sih maba yang tidak tahu diri itu. Namanya Fajriah Zukriah, setelah kutanyakan pada Ridwan perihal anak itu. Sepertinya Ridwan ingin mengirim beberapa juniornya untuk memperkosa Fajriah Zukriah. Setelah diperkosa, katanya akan diletakkan secara telanjang dalam kondisi pingsan di depan fakultasnya.-
Setelah dua kali membaca catatan kak Nisa tersebut, Dandi akhirnya bisa mengerti apa yang terjadi saat malam seminar nasional, dia menemukan bahwa percobaan pemerkosaan itu dilakukan oleh orang suruhan kak Ridwan untuk memberikan pelajaran kepada Riri.
0 Response to " Akhwat dan Syahwat Episode 7"
Post a Comment