Permainan Untuk Mama Ciko Episode 3 TAMAT

Bu Rini pun terkejut setengah mati ketika melihat Ciko berdiri di depannya, jantungnya seakan terhenti sejenak karena shock dan malu.
"Cikoo?? ,,, " kata Bu Rini dengan raut wajah heran 
"halo mama sayang, gimana sodokan Budi ama Bambang? mantep kan?" kata Ciko sambil mengelus Kontolnya yang besar.
"apa maksud semua ini sayang? jadi semua ini rencana kamu?" 
"iya ma , ini semua rencana Ciko. Ciko yang atur semua",, Ciko pun maju dan mengacungkan kontolnya ke mulut mamanya yang sedang di sodok oleh budi.
"mau apa kamu sayang?,, ahhh ,, shhh " Desah Bu Rini karena sedari tadi memeknya di sodok oleh kontol Budi.
"ayo lah ma, isep donk kontol Ciko. masa' kontol bambang ama Budi aja yang di isep" pinta Ciko sambil menempelkan kepala kontolnya di Bibir mamanya dan memaksanya masuk.
karena kepalang nafsu akhirnya Bu Rini menghisap kontol anaknya yang super besar itu, Sodokan Budi rupanya sudah berhasil membuat Bu Rini menjadi terangsang berat dan kalah oleh nafsunya. 
Rasa hangat menjalar di sekujur kontol Ciko, sapuan lidah mamanya membuatnya menggelinjang hebat. suara hisapan mulut mamanya ke kontolnya seakan menjadi irama yang menemani perayaan kemenangan Ciko karena dapat merasakan mulut ibunya yang ia idamkan selama ini.


"lu berdua iket mama gw di tempat tidur, abis itu lu berdua keluar kamar" perintah Ciko kepada Budi dan bambang.
"yah Bos tanggung, ni otong saya dah betah di memek ibunya bos" jawab Budi yang masih sibuk menngenjot memek Bu Rini.
"dah jangan banyak cakap, di bawah ada amplop isinya duit. lu pake tu duit buat nyari jablay 20 ekor juga dapet" bentak Ciko kepada Budi.
"ok Deh Bos, kalo gitu ane ama bambang cabut" kata Budi sambil mengeluarkan kontolnya dari memek Bu Rini.

sebelum pergi bambang dan budi mengikat Bu Rini dengan posisi huruf X di tempat tidur sesuai dengan perintah Ciko, setelah itu mereka menyerahkan rekaman tadi ke Ciko.
Bambang dan Budi pun keluar kamar dan mengambil uang yang sudah di janjikan oleh Ciko.
"mbang, tu si Bos gila ya. nyokap sendiri di embat juga" kata Budi sambil menghitung uang yang ada di amplop.
"ya normal lah bud, nyokapnya cantik terus sexy lagi. siapa sih yang gak terangsang hahahha" 
"iya juga sih mbang, kalo nyokap gw sexy plus cantik kayak Bu Rini tiap hari juga da gw entotin hahahha. jadi gak bingung nyari jablay hahaha" kata Budi sambil tertawa terbahak bahak.
mereka pun meninggalkan rumah Ciko sambil tertawa girang karena mendapat rezeki nomplok.

Sementara itu di dalam kamar, Ciko sibuk mengelus ngelus tetek ibunya yang sudah tegang karena terus di rangsang.
dengan pelan Ciko mengarahkan kontolnya ke memek ibunya yang terpampang lebar karena kakinya di ikat dengan posisi ngangkang. 
"Blesssss sleppppp" suara kontol Ciko yang menerobos masuk memek ibunya dengan pasti.
"oohhhh sshhh sayang ahhh, apa yang kamu lakuin" ,,lenguh Bu Rini dengan mata yang terpejam dan berlinang air mata.
"tenang mama sayang, anak mu ini cuma pengen ngerasain memek ibunya. boleh kan?" kata Ciko sambil mengusap rambut ibunya.
"tapi ini gak boleh sayang,, kamu anak mama. gak seharusnya kayak gini"

Ciko tak menggubris rengekan ibunya, dia terus menggenjot kontolnya keluar masuk memek ibunya. bagian leher mamanya ia cumbu dan ia usap sedemikian agar rangsangan kepada ibunya kembali. 
karena tak kuat dengan rangsangan yang di berikan oleh Ciko maka Bu Rini pun pasrah, lagi pula tangan dan kakinya telah di ikat jadi ia tak mampu berbuat banyak.
Pantat Ciko naik turun dan terus menerus kontolnya menghujam memek ibunya, dia mencium bibir ibunya dengan santai agar ibunya terasa nyaman. mulut Ciko beradu dengan mulut sexy ibunya dan menghasilkan suara ciuman yang khas dengan di selingi suara hujaman kontol yang terus masuk ke liang kenikmatan di mana ia di lahirkan dulu.
"sshhh ohhhh,, ahhhh ssss,,ahhhh " hanya suara itu yang keluar dari mulut Bu Rini yang tubuhnya terus di serbu oleh rangsangan demi rangsangan dari anak laki lakinya .

"mama,, mama keenakan ya?" tanya Ciko kepada ibunya yang sedang merem melek menahan nikmat.
"egghh ahhh,, iya sayang" 
"mama mau lagi gak Ciko entot terus?"
"mau banget sayang,, mama dah lama gak dapet jatah dari ayah kamu"
"kalo mama mau dapet jatah dari Ciko mama harus ngikutin permainan Ciko ya"
"apa pun bakal mama turutin asal kamu ngasih jatah ke mama rutin"
"ok mama ku sayang, permainan baru saja di mulai" ,, Bisik Ciko ke telinga mamanya.

Irama genjotan Ciko semakin kencang dan semakin deras menghujam ke memek mamanya,, goncangan di ranjang pun semakin hebat. badan Ciko tiba tiba mengejang dan menjadi kaku 
"ccrrootttttt ,, crooottttttttttt" kontol super besar itu mencapai klimaksnya dan membanjiri rahim Bu Rini dengan spermanyanya yang deras.
badan Bu Rini melengking ke belakang karena tidak kuasa menahan rasa geli yang ia dapat dari semburan demi semburan yang masuk kedalam rahimnya.
"maaf ma Ciko keceplosan, abis jepitan memek mama ganas banget hehe" 
Ciko pun membuka ikatan ibunya dan Bu Rini pun beranjak dari kamar Ciko menuju kamarnya. 
Esok hari pun tiba, Ciko dan ibunya melakukan kegiatan seperti biasa. Mereka berdua sedan asyik menikmati sarapan yang sudah di siapkan.
"oiya sayang, besok kakak kamu mau dateng dari jogja. kuliahnya lagi libur" kata mama Ciko 
"oh , terus kak Dhea lama ma di sini?"
"gak tau deh, katanya sih liburnya 2 bulan"
"kak Dhea pasti makin cantik ya ma?. cantiknya pasti kyk mama gitu deh hehe"
"inget ya Ric, kejadian itu hanya kita dan dua anak buah mu yang tau. jadi jangan sampe kakak kamu tau",, kata ibunya Ciko dengan nada serius.
"ya tergantung, kalo mama mau ngikutin permainan Ciko semua aman." jawab Ciko dengan nada balik mengancam.
"iya mama inget, kamu ini kalo soal ngancem bisa banget"

Mereka pun melanjutkan sarapan dan Ciko segera bebenah untuk berangkat kuliah. Dalam hati Ciko sebenarnya suudah tidak sabar untuk menanti kedatangan kakanya, selama 2 tahun mereka belom pernah bertemu lagi karena kakanya kuliah di jogja. Selain itu di dalam pikirannya sudah terbesit sebuah rencan gila yang ia jadikan sebagai permainan untuk mamanya.

Hari yang ia nantikan pun tiba, Ciko dan ibunya menjemput kakaknya di sebuah bandara internasional. selama 20 menit mereka menunggu dan akhirnya sosok yang merka tunggu pun tiba, seorang wanita dengan menggunakan jilbab warna ungu dan pakaian lengan panjang warna hitam yang agak ketat sehingga payudaranya teerlihat menyembul. Dia adalah Dhea, anak pertama dari Bu Rini,


kak Dhea

"mama,, Cikoo, gimana kabarnya" ,, tanya Dhea sambil memeluk ibunya.
"Baik sayang,, kamu sendiri sehat kan" ,, jawab Bu Rini sambil mencium kening anaknya itu.
"sehat ma, eh Ciko gimana kabarnya? makin ganteng aja kamu",, Dhea pun memeluk adiknya yang sedari tadi bengong melihat kecantikan kakaknya.
"ehh baik kak hehe",, jawab Ciko dengan nada malu karena di peluk kakanya.
"yaudah cepetan kemobil kita pulang, mama sudah nyiapin makanan di Rumah",, ajak Bu Rini kepada kedua anaknya itu.

sesampainya di Rumah mereka langsung istirahat dan kemudian makan siang, Karena lelah Dhea meminta izin kepada mamanya untuk tidur.
Dhea mengunci kamarnya dan membuka kerudung serta baju dan Roknya, ia pun hanya menggunakan BH dan celana dalam. payudaranya yang ranum seakan ingin keluar dari BH yang ia kenakan, dan celana dalamnya tercetak sebuah gundukan daging yang tembem di sela sela selangkanngannya. Dhea pun beranjak tidur hanya menggunakan BH dan celana dalam.

"ma, kak Dhea cantik banget ya. sexy lagi" ,, kata Ciko sambil memeluk ibunya yang sedang cuci piring.
"iya lah, kan nurunin mamanya",,
"abis cuci piring mama ke kamar Ciko ya, ada yang mau Ciko perlihatkan ama mama"
"mau liatin apa? jangan bikin mama penasaran deh"
"ada deh, dateng aja ke kamar Ciko"
Ibu Rini pun masuk ke dalam kamar Ciko, dan ia melihat anaknya sedang asyik bermain dengan laptopnya.
"kamu mau nunjukin apa ke mama sayang?",, tanya Bu Rini sambil mendekati anaknya.
"mama liat aja nih film yang lagi Ciko setel",, 
Di dalam Film yang Ciko setel terdapat adegan wanita sedang telanjang dan asyik bercumbu, tetapi yang membuat Bu Rini heran wanita itu bercumbu dengan sesama wanita. pergumulan kedua wanita itu sangat seru dan membuat Bu Rini tertegun.
"koq mereka lesbian gitu sayang?'',, 
"iya ma, seru kan?"
"emm sexy juga sih, emang mereka gak doyan cowok ya?"
"mama rasain aja sendiri sensainya",,
"maksud kamu gimana.?"
Ciko langsung beranjak ke komputer yang ada di sebelahnya dan menyetel sebuah rekaman kakaknya Dhea sedang melepas bajunya. seluruh sudut kamar Dhea telah di pasang kamera tersembunyi oleh Ciko dan dapat di pantau langsung oleh Ciko. Bu Rini pun kaget dan memarahi Ciko.
"Ciko ini maksudnya apa? jangan jangan kamu mau gituin kak Dhea juga ya",, kata bu Rini dengan nada kesal.
"bukan Ciko yang bakal nikmatin tubuh kak Dhea , tapi mama",, jawab Ciko sambil tersenyum.
"apa? ya gak mungkin lah sayang, masak cewek ama cewek?"
"mama dan janji kan bakal ngikutin permainan Ciko, kalo gak Ciko gak bakal ngasih jatah ML ke mama dan nyebarin ni video ke ayah"
"ya jangan sayang. ok deh mama ikutin permainan kamu"
"tu kak Dhea lagi tidur, tugas mama gampang cuma jilatin memek kak Dhea sampai dia terangsang aja"
"ok deh mama coba, tapi kalo kak Dhea bangun gimana" tanya Bu Rini dengan nada yang bingung.
"terus lakuin apa yang Ciko minta, ntar jga kak Dhea suka",, kata Ciko 

Bu Rini pun segera menuju kamar Dhea dan ternyata pintunya tidak terkunci, Bu Rini pun masuk dan menuju tempat tidur Dhea. Dhea yang tidur lelap terlihat cantik dan selimutnya terangkat ke atas sehingga celana dalamnya terlihat jelas.
Bu Rini pun langsung mengusap memek anaknya itu yang masih terbungkus CD, dia pun dengan pelan membuka CD itu dan membyangnya ke bawah ranjang.
di hadapannya kini terpampang memek yang di tembem dan di tumbuhi bulu yang tidak begitu lebat, dan terlihat sekali memek anaknya itu sangat di rawat. Bu Rini membuka belahan memek anaknya itu, liang kawinnya berwarna merah segar dan itilnya yang gemuk menantang membuat Bu Rini menahan air liur.
Dengan pelan dan pasti bu Rini mencium memek si Dhea yang harum itu, lidahnya mulai menjulur dan menjilat klitoris milik si Dhea. Si Ciko mengawasi ibunya melalui kamera tersembunyi, dan sesekali mengocok kontolnya yang mulai tegang.

Sapuan lidah Bu Rini mulai liar dan sekujur memek Dhea mulai basah dengan air liur ibunya. Tidur Dhea mulai gelisah dan sesekali mendesah pelan akibat perbuatan ibunya. Lidah Bu Rini mulai menusuk dalam memek Dhea dan mulai bergoyang untuk memberi rangsangan ke memek Dhea. memek Dhea mulai berkedut dan mengeluarkan caiaran kawin yang beraroma khas.
Dhea mulai bangun dari tidurnya dan merasakan badannya lemas, dia merasakan ada sesuatu yang aneh di selangkangannya. setelah di lihat ia pun kaget dan tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"mama?? ,, mama ngapain?? oohhh,, occhhhh ",,
Bu Rini tidak menggubris teriakan si Dhea yang mulai memberontak, ia pun terus menjilat memek Dhea dengan ganas.
"oohhh ,, sshhh stop ma,, apa apaan ini,, ucchhh",, Dhea berusaha mengangkat kepala mamanya dari memeknya yang sudah basah akibat di rangsang oleh lidah ibunya.
karena tak kuat menahan rangsangan Dhea pun hanya bisa mendesah dan menjambak selimut yang ada di sekitarnya.
Jilatan Bu Rini semakin menjadi, dan seluruh memek Dhea sudah masuk kedalam mulutnya seakan dia sedang menikmati hidangan yang lezat dan di santapnya dengan rakus.

Mata Dhea merem melek menikmati sensasi yang di berikan oleh ibunya,, sekujur tubuhnya mulai berkeringat karena di hujam rangsangan demi rangsangan.
"mama,, udahan donk,, ahhh ,, dhea udah gak kuattt,, oohhhhh",, Dhea pun mengejang dan dia pun berteriak mendesah.
Dhea pun mencapai klimaks dan mengeluarkan cairan cinta yang sangat banyak, Bu Rini pun menghentikan jilatannya. Bu Rini mendekati Dhea dengan mulut yang penuh dengan cairan cinta Dhea.
"maafin mama ya sayang,, mama terpaksa ngelakuinnya",, kata Bu Rini sambil mengelap mulutnya.
"mama kenapa lakuin ini ke Dhea? ,, tanya Dhea sambil menangis.
Seblum Bu Rini menjawabnya Ciko masuk kekamar Dhea dan menghampiri mereka berdua yang sedang lemas, dia membawa sebuah Dildo berukuran besar dan bergerigi.

0 Response to "Permainan Untuk Mama Ciko Episode 3 TAMAT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel