Gairah Sang Akhwat Yang Berkepribadian Ganda Episode 1

Gambar Hanya Ilutrasi
Pukul 22.00 WIB sebuah mobil Honda Jazz melintas cepat di jalan antar kota. Sepanjang jalan itu dikelilingi oleh rawa rawa dan pepohonan. Tampak lampu jalan berdiri gagah member penerangan seadanya di sepanjang jalan itu. Di dalam mobil Honda Jazz merah tersebut tampak seorang wanita yang berjuang melawan kantuknya dibelakang kemudi. Ia adalah Amira, wanita berusia 25 tahun yang kini sedang sibuk dalam studi S2 nya. Amira berperawakan tinggi sekitar 158 cm dan tubuh yang tak terlalu gemuk namun juga tak kurus. Kesehariannya, ia selalu memakai pakaian gamis longgar disertai kerudung panjang hingga menutup dada serta tak lupa kaus kaki agar tak sedikitpun auratnya dilihat oleh laki-laki yang bukan muhrim nya. Amira kini memakai kacamata lantaran ia sangat akrab dengan buku hingga kadang lupa mengatur jarak mata dengan buku sehingga menambah wajahnya terlihat manis .

Tiba tiba Honda Jazz itu melaju pelan dan Amira menginjak pedal rem nya. Ia melihat jam tangan nya yang sudah menunjukan pukul 22.25 itu. Walaupun besok adalah hari minggu, Amira tetap ingin sampai ke rumah lebih cepat dan bisa istirahat karena tubuhnya telah lelah saat menjadi pembicara di kegiatan rohis kampus nya dulu yang diadakan diluar kota.

“kenapa bisa macet?” kata Amira bernada kesal.

Mobil di depan dan disamping nya dalam keadaan mati pertanda macet nya sangat parah. Amira merasa ragu untuk mematikan mesin mobilnya karena jika mesin mobilnya mati maka ia akan kepanasan karena AC mobil pun ikut mati dan ia tak berani jika harus membuka kaca jendela atau keluar seperti yang dilakukan pengemudi lain yang ternyata adalah sopir truk ekspedisi yang rata rata memiliki tampang seram dan tubuh besar. Khawatir jika terjadi apa apa dengan mobilnya, Amira pun terpaksa mematikan mesin mobil nya diikuti oleh lampu depan yang padam. Amira membuka kaca jendela dan sopir sopir itu mengarahkan wajahnya kea rah wanita manis berkaca mata dan berjilbab panjang itu. Amira menyadari tatapan itu dan mengalihkan pandangan nya ke layar smartphone nya. Sedikit pandangan nya terganggu saat ia melihat ada seorang sopir bertubuh gendut dan tak berbaju melintas di depan mobilnya dan pipis di tepi jalan di bawah pohon.

Jam menunjukan pukul 23.07. suasana disitu menjadi lebih gelap dan mobil pun tak bergerak sedikitpun. Secara samar ia mendengar seorang sopir truk berkata bahwa ada truk muatan kayu yang panjangnya 10 meter terbalik di tinkungan tajam sehingga menutupi keseluruhan badan jalan dan menyebabkan jalanan lumpuh total dari kedua arah. Dengan keadaan macet seperti ini, ia menyesal kenapa tak mengikuti saran adik adik tingkatnya untuk menginap di penginapan dan pulang besok pagi. Amira kini berusaha lebih keras menahan kantuk yang mulai menghampirinya. Mendengar cara bicara mereka, Amira mencoba memberanikan keluar dari mobilnya untuk sedikit meluruskan pinggang dan berharap agar kantuknya sedikit hilang.

“capek ya neng?” Tanya salah seorang sopir truk
“iya bang, ngantuk juga” jawab Amira dengan nada sopan
“tidur aja dulu neng, nanti kalo sudah jalan kami banguni” kata salah seorang sopir truk yang lain.
“gak apa bang, masih tahan kok” Amira menjawab sambil tersenyum

Tanpa Amira sadari, senyumnya itu membuat birahi sopir sopir truk disitu mulai bangkit. Penampilan Amira yang memakai gamis dan jilbab panjang justru membuat nafsu para sopir yang lebih sering menikmati tubuh pelacur mulai membara. Pantat sekal nya tak mampu ia sembunyikan dari balik gamis nya begitu juga payudara nya yang memang berukuran 34c tak dapat disembunyikan dengan sempurna oleh jilbab panjangnya.

“memangnya kenapa bisa macet bang?” Tanya Amira
“ahh itu, ehmm ada mobil terbalik neng” jawab seorang sopir truk bernama Jarwo dengan gugup karena baru saja disadarkan dari lamunan nya menikmati tubuh Amira.
“Bisa lama berarti ya” Amira bertanya dengan ekspresi muka kecewa
“ya sih neng, tapi sudah biasa kok kayak ini bagi kami. Palingan besok pagi baru bisa jalan lagi” jawab sopir lain nya yang bernama Tejo.
“ngobrol sama kami aja neng disini” ajak Surya, salah satu sopir yang sedang duduk diatas jalanan aspal beralaskan sandal jepit disamping ban mobil truk hijau bermuatan barang elektronik itu.
“terima kasih bang, saya masuk lagi saja. Gak tahan udara nya” Amira menolak ajakan dari sopir sopir itu.

Bersamsung.....

0 Response to "Gairah Sang Akhwat Yang Berkepribadian Ganda Episode 1"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel