Gairah Sang Akhwat Yang Berkepribadian Ganda Episode 3


Setelah dua jam perjalanan, Amira akhirnya tiba dirumah. Rumah nya tak terlalu besar namun cukup nyaman untuk ditinggali. Ia memarkirkan mobil nya di depan pintu garasi yang berada disamping kiri pintu masuk. Dahulu, ayah Amira adalah seorang pengusaha yang sukses. Namun setelah ayahnya mengalami kebangkrutan tahun lalu, hidup mereka sedikit berubah. Walaupun Amira merupakan seorang anak yang perempuan yang alim, namun ayahnya setelah mengalami kebangkrutan besar-besaran menjadi seorang pemabuk dan penjudi. Setiap malam Amira selalu sedih ketika melihat rumahnya dipenuhi preman preman yang bermain judi dengan ayahnya sambil mabuk mabukan. Ibu Amira telah meninggal beberapa hari setelah Amira menyelesaikan studi S1 nya.

“Amira, kamu darimana? Kenapa baju mu kusut begini?” Tanya sang ayah
“dari ngisi acara rohis di yah, semalem kan nginep dan gak bawa baju ganti jadi tidurnya pake baju ini maka nya kusut” jawab Amira dengan ketakutan jika ayahnya mencium bau sperma kering yang menempel di gamis dan jilbab nya.
“Amira mau mandi dulu ya, yah” Amira memohon diri untuk segera membersihkan diri.

Walau pun ayah nya tak sebaik Amira, ia tetap sangat menyayangi Amira dikarenakan hanya Amira yang ia miliki saat ini, sebagai satu satunya anak hasil pernikahan dengan istrinya yang telah meninggal.

Di dalam kamar, Amira terduduk di tepi kasur. Mengingat kembali apa yang telah terjadi tadi malam. Jantung nya berdegup kencang saat ia mengingat bagaimana wujud asli kontol yang selama ini hanya ia lihat di film bokep dan itupun kadang di sensor. Merasa menyesal karena keperawanan nya telah direnggut atas kemauan nya sendiri dan tanpa sadar ia pun menangis terisak di dalam kamar nya yang berwarna hijau muda. Amira kini berjani bahwa dia tak akan melakukan masturbasi lagi apalagi menonton film bokep sekalipun.

Setelah selesai mandi, Amira memakai gamis krem ketat yang membuat putih kulitnya tampak lebih cerah dan sekal pantat nya tampak menggemaskan. Ditambah jilbab hitam kaos juga ia kenakan walau dirumah. Ini karena seringnya datang teman ayah nya ke rumah nya sehingga Amira merasa harus benar benar menutup aurat nya. Kaus kaki krem pun juga ia pakai.

Di ruang tamu, Amira menyalakan laptop nya dan membuka sebuah folder berjudul “private collection”. Setelah mengklik dua kali folder tersebut, munculah sekitar 12 film bokep berukuran besar yang rata rata semua nya adalah JAV. Amira lebih menyukai menonton JAV daripada bokep amerika. Maksud hati ingin menhapus semua file terlarang itu, namun pandangan nya tertuju pada satu film berformat avi itu yang baru selesai ia download sebelum ia berangkat keluar kota untuk mengisi kajian rohis kemarin dan belum sempat ia tonton. Merasa sendirian di rumah karena ayah nya sedang bekerja, maka ia merasa aman untuk menonton seklias film tersebut sebelum ia menghapus nya. Detik detik awal film itu menampilkan cerita berlatar belakang guru privat yang berpakaian seksi. Birahi nya mulai tersulut saat ia melihat adegan dimana guru privat itu di jilati memek nya hingga orgasme. Amira yang saat itu memakai pakaian lengkap langsung memerah muka nya. Ia mulai meraba memek nya yang mulai basah. Ternyata Amira tak lagi memakai celana panjang di balik gamisnya hingga jika gamis itu diangkat langsung tampak lah celana dalam pink berenda yang menutupi memek nya. Amira mulai mengelus elus memek nya dari luar celana dalam nya.
“aauuhhhhh” Amira mulai mendesah dalam kenikmatan yang ia ciptakan sendiri.

Amira mulai beranjak dari tempat ia duduk dan memastikan pintu terkunci rapat dan ia pun menutup gorden jendela agar tak ada satupun yang dapat melihat aksi nya. Di balik gamis nya, Amira memakai bra yang tak bertali hingga hanya dengan membuka kaitan belakang nya, terlepas lah bra itu dari bawah gamis nya. Tampak putting nya yang mengeras tercetak dari balik jilbab kaos yang agak ketat namun panjang. Amira hanya memakai gamis, jilbab dan kaus kaki tanpa ada pelindung dalaman lagi.
“ouuhhhhh” Amira meremas remas kedua toket nya sambil menonton adegan bokep itu.
Amira yang binal telah kembali padahal beberapa menit sebelumnya ia berjanji tak akan melakukan masturbasi lagi. Remasan toketnya semakin kuat. ia mulai kehilangan kesadaran nya dan tak menyadari bahwa dari kaca jendela nya masih ada sedikit celah yang memungkinkan seorang mengintip jelas adegan panas nya itu. Amira sudah tak lagi menonton film mesum itu, mata nya terpejam membayangkan ia sedang di perkosa oleh preman preman teman ayah nya. Kaki nya sedikit demi sedikit melebar dan gamisnya mulai terangkat. Paha mulusnya menampakan keputihan tubuh yang terjaga pakaian panjang selama ini.
Sungguh menggairahkan, akhwat berkaca mata itu sedang meliak liuk kenikmatan sambil kedua tangan nya meremas kedua toket montok putihnya dari luar jilbab. Tampak sepasang mata mengintip aksi erotis akhwat itu dari celah jendela dengan bebas sambil memegangi kontolnya yang berdiri. Orang itu adalah petugas PLN yang bertugas mencatat meteran listrik. Ternyata tanpa sengaja ia mendengar suara desahan dari film bokep yang diputar dengan volume suara maksimal. Melihat situasi lingkungan itu sepi, petugas listrik itu mengeluarkan kontol nya dan mengocok ngocok nya. Namun sedikit ia merasa kecewa ketika melihat akhwat jalang itu bangun dan menuju ke ruang dalam dengan tetap meninggalkan bra, celana dalam dan laptop yang masih memutar film bokep JAV yang dibintangi artis JAV Ai sayama itu. Raut muka gembira kembali muncul saat ia melihat Amira kembali membawa sesuatu di tangan nya. Ia benar benar tak percaya ketika Amira memegang sebuah terong yang baru saja ia ambil dari dapur yang panjangnya kurang lebih 15 cm dan diameter sekitar 3 cm. kontol petugas itu semakin mengeras tatkala Amira mengemut ngemut terong itu seperti ia mengemut kontol. Amira mulai menaikan rok gamis nya hingga ke pinggang, memek nya sudah sangat basah. Biasanya Amira bermasturbasi hanya dengan menggesek terong ke atas klitoris nya namun karena ia telah kehilangan keperawanan nya, Amira merasa tak takut jika terong itu dimasukan kedalam memeknya yang rindu akan sodokan kontol.

Amira mengerang saat terong itu dimasukan pelan pelan kedalam memek nya. Petugas itu mulai mengeluarkan handhone nya dan merekam kejadian langka itu. Mulut Amira sedikit terbuka merasakan kenikmatan dari sang terong. Setelah beberapa senti telah masuk, Amira mendesah desah sambil tangan satu nya meremas toket nya dengan gemas. Akhirnya terong itu masuk kedalam memek akhwat itu dan Amira menggoyangkan pinggulnya sambil mengocok ngocok terong dimemek nya. Kocokan terong itu makin menjadi jadi dan Amira lupa bahwa teriakan nya dapat terdengar dari luar, hanya saja halaman rumah itu cukup besar hingga yang dapat mendengar nya hanya orang yang sedang berada didekat rumah itu, seperti petugas PLN tersebut. Amira mulai merasa risih pada gamis yang ia pakai dan kemudian ia berdiri lalu ia lepaskan gamis itu dengan terong yang tetap tertancap di memek nya. Petugas PLN itu telah disuguhi pemandangan terindah dimana tubuh putih mulus seorang akhwat dengan toket yang sudah mengacung keras dan kepala yang masih tertutup jilbab. Amira kembali berbaring untuk meneruskan masturbasi nya. Amira tak ingin kenikmatan itu cepat berlalu, hingga ketika ia mendekati orgasme ia pasti mencabut terong itu dan menunda orgasme nya.

Amira mengambil posisi menungging, ia lepaskan jilbab nya dan rambutnya yang hitam ikal sebahu pun tampak. Ditambah toket nya yang menggantung, penampilan Amira tampak lebih seperti pelacur yang merindukan kontol. Amira memasukan terong itu dari belakang. Berkali kali ia merintih keenakan saat terong itu masuk dan semakin masuk kedalam memek nya. Satu tangan Amira bertumpu pada sofa sementara satu nya sibuk mengocok ngocok terong. Amira menekan nekan toket montok nya ke sofa yang membuat ia semakin tersiksa akan kenikmatan masturbasi. Sementara itu petugas PLN tadi masih sibuk mengocok kontolnya dan akhirnya ia mengeluarkan sperma nya akibat tak mampu menahan godaan tubuh telanjang sang akhwat binal itu.

Petugas PLN bermaksud mengetuk pintu rumah itu dan agar dapat masuk dan memperkosa Amira. Namun sayang sekali ia melihat ada dua pemuda berbadan penuh tato memasuki halaman rumah itu. Petugas PLN yang takut pada preman itu segera mengurungkan niatnya dan pergi namun tetap mengintip dari celah gerbang. Ia menduga pasti akhwat itu akan di gangbang oleh preman preman itu.
“tok tok tok” suara ketukan pintu terdengar
Amira terkejut dan segera memakai jilbab nya.
“siapa?” Tanya Amira
“buka dulu pintu nya atau kami dobrak” preman diluar mengancam
Amira tampak ketakutan, apakah mungkin ada orang yang tahu aktivitas pribadi nya didalam rumah yang telah terkunci rapat.

“sebentar” jawab Amira sambil memakai jilbab kaos hitam nya yang panjang namun agak ketat.
“kami hitung sampai tiga, jika tidak dibuka kami akan dobrak” teriak sang preman dari luar
Amira semakin panik dan hitungan pun dimulai. Ia hendak mengambil gamis nya yang terkapar agak jauh di tempat dimana ia melakukan masturbasi sementara hitungan telah sampai ke angka dua.
“baiklahh aku buka pintu nya” jawab Amira dengan terburu buru dan hanya memakai jilbab saja.
“maaf cari ayah ya?” Tanya Amira dengan wajah ketakutan dan hanya kepala nya saja yang muncul dari balik pintu, sedangkan tubuh telanjangnya ia lindungi dengan daun pintu.
“iya, mana bapak mu?” kata si preman dengan sangar
“ayah gak ada, lagi pergi. Nanti malam pulang nya” kata Amira
“bilang ke ayah mu malam ini juga harus bayar hutang kalo nggak dia akan menyesal seumur hidup” ancam preman itu.
“bbbaaikklaah” jawab Amira dengan ketakutan dan menutup pintu

Sementara itu…
“eh bro, lo ngerasa ada yang aneh gak sama cewek tadi?” Tanya salah satu preman bernama Rudi
“apaan bro?” Tanya Memet yang memiliki codet di wajahnya bekas goresan pisau saat berkelahi dengan musuh bebuyutannya.
“gue ngerasa tuh cewek tadi lagi telanjang deh” Rudi tampak heran
“loh tau darimana, mana ada cewek baik baik gitu telanjang. Hahahaha. Dasar otak mesum loh” jawab Memet
“tadi gue liat pinggulnya dikit, putih banget bro, trus di belakang deket TV ada baju gamis lagi tergeletak sama bra dan celana dalam warna pink, kemungkinan dia lagi telanjang bro” jelas Rudi
“iya juga ya, kok gue gak nyadar sih” Memet pun tersadar
“kita balik lagi aja, kita keroyok dia, gimana?” usul Rudi
“hahahaha, sabar bro, kalo kita masuk trus kita perkosa bisa bisa kita digebukin orang sekampung, loh tenang aja gue punya cara nikmatin tubuh cewek alim itu tapi kita harus sabar” ujar Memet
“wah, kayaknya bagus nih bro, gue gak tahan pengen nyicipin memek nya” kata Rudi seraya berjalan keluar gerbang bersama Memet dan petugas PLN tadi pun sudah tak lagi disana.


Amira tersadar dalam kenikmatan masturbasi nya. Ia segera merapikan pakaiannya walaupun ia belum mencapai orgasme. Film film bokep di laptop nya pun akhirnya ia hapus dan berjanji tak akan mengulanginya lagi.

Pada malam hari, dua orang preman tadi datang ke rumah dan menagih hutang nya ke ayah Amira. Sayang sekali ayah nya masih belum memiliki uang cukup untuk mengganti uang yang dipinjam untuk modal judi dan miras. Amira duduk bersama mereka dan segera masuk ke kamar untuk mengambil uang simpanan nya yang juga masih tak cukup melunasi hutang nya.
“ini ada sedikit yang bisa saya bayarkan untuk ayah saya, tolong terima dulu” kata Amira sambil menyodorkan uang kertas seratusan ribu itu.
“sisa nya nanti dibayar pas saya gajian saja” lanjut Amira
“baiklah, tapi jika awal bulan depan masih tak mampu membayar, perjanjian tadi akan berlaku pak” kata Rudi sambil kedua preman itu meninggalkan rumah dan mereka menatap Amira dengan tatapan tajam.
“perjanjian apa yah?” Tanya Amira, penasaran
“itu urusan ayah, maafkan ayah yang tak bisa membahagiakan mu ya nak” kata sang ayah dengan ekspresi muka sedih
“tenang ayah, Amira akan membantu ayah semampu Amira” jawab Amira sambil memeluk tubuh ayah nya.
Pria tua itu menangis melihat ketulusan anak nya dan teringat saat masa masa sukses nya dulu dimana ia masih memimpin sebuah perusahaan, jika ia masih tetap dalam masa kejayaan seperti itu pastilah ia tak akan berada dalam posisi seperti ini.

Keesokan hari nya…

Amira mengambil tas nya yang berada di meja kerja nya. Amira bekerja sebagai staff administrasi di sebuah sekolah. Dengan pekerjaan itulah Amira dapat menabung untuk membayar SPP kuliah S2 nya tanpa merepotkan ayah nya.
Amira hendak pulang dari pekerjaan nya dan melanjutkan aktivitas nya di perguruan tinggi S2 nya. Hari ini ia memutuskan untuk naik angkot daripada mengendarai mobil sendiri. Amira kini memakai gamis berbahan jersey ungu dengan bahan yang sedikit ketat sehingga lekukan bongkahan pantat nya dapat terlihat jelas dan tampak menggemaskan. Selain itu pinggangnya yang ramping pun juga Nampak dibalik gamis yang agak ketat itu. Amira memang agak risih memakainya namun ia belum sempat mencuci gamis nya sehingga yang bisa ia pakai adalah gamis yang sudah agak kekecilan yang jika tak ditambah jilbab panjangnya toket montok Amira pasti sudah memanggil manggil kaum lelaki untuk meremasnya.

Pukul 20.00
Amira keluar dari kampus dan segera bergegas menunggu angkot. Tubuhnya sangat lelah sehingga ia sangat ingin beristirahat. Tapi kenyataan nya adalah tak satupun angkot lewat sehingga seorang lelaki yang sekelas dengan nya menawarkan ia sebuah tumpangan di sepeda motor nya.
Amira agak canggung jika berboncengan dengan pria yang bukan muhrim nya. Ditambah lagi suasana jalan yang sepi dan kebetulan temannya itu mengajaknya lewat jalan setapak yang cukup sepi. Sialnya ketika di tengah jalan ban sepeda motor mereka pecah. Amira segera turun dan membantu teman nya itu mendorong sampai menemukan tukang tambal ban. Syukurlah ternyata masih ada satu tukang tambal ban di tempat itu.
“maaf mas, bisa cek ban motor saya” kata teman sekelas Amira, Heru.
“coba saya periksa” jawab tukang tambal ban itu yang sedang bermain kartu bersama dua orang teman nya.
Amira merasa tak nyaman dengan tatapan orang orang itu yang dari tadi menanatap kearahnya.
“mbak nya mau kita periksa juga gak mas? Hahahaha” kata teman tukang tambal ban itu.
“eh mas kalo ngomong hati hati ya, jangan asal asal gitu, mas kira saya perempuan apaan?” Amira tersinggung mendengar ucapan pria itu.
Pria itu merasa lebih tersinggung dan ia segera bangun dan menampar pipi Amira.
“gak ada yang berani ngebantah omongan gue, lo gak tau gue kepala preman disini?” kata pria itu
“makanya mas kalo punya mulut itu dijaga” Heru mulai ikut campur dan terjadi cek cok di tempat itu.
Preman itu memukul wajah Heru hingga memar dan Heru yang kebetulan hanya anak rumahan yang hanya menghabiskan waktu nya dengan membaca buku dan internetan akhirnya langsung jatuh dengan satu kali pukulan.
“Heru, kamu gak apa?” kata Amira
“ini hasilnya kalo lo berani macam macam sama kami” kata situkang tambal ban
“ampun mas, kami menyesal. Nanti kami bayar tiga kali lipat uang tambal ban nya tapi biarkan kami pulang yam as” Amira memelas sambil berlutut.
Tukang tambal ban itu membisikan sesuatu ke telinga kepala preman dan senyuman sinis muncul dibibir nya.
“lakukan” kata kepala preman itu dan membuat Amira kaget serta curiga

Tukang tambal ban itu mendekati Amira dan memegang tangan nya.
“ehh apa apaan ini” Amira terkejut dan dengan segera ia teringat pada kejadian malam itu hingga membuat nya malah terangsang.
Pria itu diam dan menarik tangan Amira lalu mengikat tubuh Amira di batang pohon dibelakang gubuk yang mereka jadikan tempat nongkrong itu. Heru di tarik paksa seperti hewan oleh kepala preman itu dan dibawa kehadapan Amira yang sudah tak dapat bergerak apalagi teriak karena mulutnya disumpal oleh kain.
“belum ada yang berani ngelawan kami dan kalian berani berani nya berbuat seperti itu” kata si kepala preman
“maka kalian harus mendapatkan hukumannya” lanjutnya
Amira perlahan ada sesuatu yang aneh dalam dirinya. Satu sisi ia merasa senang jika kejadian malam itu akan terulang dan satu sisi lain nya merasa ingin menangis karena ia sudah ingin berhenti dari hal semacam itu. Dalam keadaan tangan terikat kebelakang, Amira terlihat lebih seksi walau masih tertutupi jilbab panjang. Toket 34c nya semakin menyembul ditambah dengan gamis berbahan jersey nya yang agak ketat serta pinggul nya yang semakin terlihat setiap lekukanya.

“eh bangun lo cowok lemah” kata si kepala preman itu sambil menendang muka Heru
Heru perlahan bangun, ia menyesal telah membawa Amira lewat jalan ini hanya karena ia takut jika polisi masih melakukan razia di malam hari seperti ini.
“kami gak akan nyakitin lo semua, asalkan lo mau pilih tawaran kita” kata kepala preman
“aaa…apa itu pak? Tanya Heru dengan gugup
“lo harus pilih mau ngebunuh cewek ini, atau mau entotin dia?” ujar kepala preman
Heru terdiam dan bingung. Ia sangat menghormati Amira, mana mungkin ia mau memperkosa wanita yang barusan di bonceng nya itu.

“pilih atau lo yang kami bunuh dan dia kami perkosa” bisik kepala preman itu.
“lo coba liat bodi nya itu, walau tertutup jilbab tapi tetap menggoda” bisik tukang tambal ban
“lo gak pengen ngeremes pantat nya atau ngemut toket nya?” lanjutnya
Heru mulai tergoda dan seumur hidupnya ia belum pernah merasakan tubuh perempuan. Bahkan menonton bokep pun baru sekali dan itupun dipaksa oleh teman teman nya saat SMA.
Pandangan Heru mulai berubah terhadap Amira, semula ia sangat menghormati Amira karena kesopanan dan kealiman nya namun nafsu berkata lain, ia mendengar bisikan untuk memanfaatkan kesempatan langka ini. Sementara Amira sendiri tak dapat berkutik, ia pun bingung harus menolak atau pun menerima karena kedua nya dapat membahayakan. Haruskah ia kembali ke dunia hitam nya setelah ia bertobat dari hal hal berbau seks?
Heru mulai mendekati Amira yang kepala nya menggeleng geleng seakan berkata jangan.
“maaf Amira, aku harus melakukan ini demi keselamatan kita berdua” ujar Heru
Dengan cepat Heru mencium pipi kanan dan Amira dengan refleks memejamkan mata nya karena terkejut. Getaran hebat menjalar ke seluruh tubuhnya. Tangan Heru mulai melepas kancing kemeja nya sendiri hingga ia bertelanjang dada dihadapan Amira.
“Amira, kita tak punya cara lain, hanya ini yang bisa kita lakukan. Aku janji tak akan membuat mu hamil, jika kamu hamil aku akan menikahimu” bisik Heru
Amira terlihat pasrah dan tubuh nya sedikit melemah.
“eh lo ngapain Cuma diem aja disitu, gue bilang perkosa berarti lo perkosa dia bukan nya lo bisik bisik gitu. Jangan jangan lo mau kabur ya?” kata si kepala preman yang sedang memegang botol bir.
“ni anak belum pengalaman bos, kita ajarin dulu kayaknya” kata si tukang tampal ban
Tiba tiba si kepala preman berjalan dan mendekati Heru, “lo mau kabur dari sini? Gak akan bisa! Ini tempat prostitusi dan gue preman besar disini jadi semua nya takut sama gue. Dan lo gue suruh perkosa ni cewek jilbab karena gue belum liat gimana cewek yang tertutup kayak dia di perkosa. Kalo lo gak mau, kita yang akan perkosa dia duluan”

Kepala preman itu menenggak bir yang ia pegang dan membuka bekapan di mulut Amira. Lalu ia memencet hidung Amira sehingga ia membuka mulutnya karena kehabisan nafas. Dan dengan segera kepala preman itu memagut bibir Amira dan menyuapi bir yang semula berada di dalam mulut preman itu. Pagutan itu tak dilepas sampai ia benar benar yakin bahwa Amira menelan bir itu. Setelah ia melepasnya, kepala preman itu menumpahkan bir yang masih hampir penuh itu ke kepala Amira hingga membasahi jilbab, muka dan gamis nya. Tak cukup hanya satu, ia membuka dua botol lagi dan menumpahkan nya ke tubuh Amira. Tukang tambal ban tak puas jika hanya menonton, ia juga mengambil satu botol miras itu dan memandikan Amira dengan air memabukan itu hingga Amira merasa pusing. Kepala preman itu menggeret tubuh Amira dan masuk kedalam pondok bambu yang dikelilingi pohon tinggi. Penerangan disana hanya lampu lima watt. Amira tahu bahwa ia akan diperkosa kembali sesuai dengan fantasi nya selama ini namun ia masih berusaha menjaga kehormatan nya agar tak kembali pada sisi gelapnya lagipula disana ada Heru yang akan sangat berbahaya jika Heru mengetahui sisi binalnya. 

Amira yang merasa pusing di lempar begitu saja di pondok bambu. Samar samar ia melihat kepala preman itu mulai melepas gamis yang ia pakai semantara Heru hanya berdiri diam saja melihat perbuatan itu.
“Heruuu tolooonnnggg” rintih Amira
Heru yang mendengar namanya disebut bukan malah membela, ia hanya semakin terdiam dan merasakan kontolnya mengeras melihat wanita alim seperti Amira yabg selalu menjaga kehormatannya sedang dilecehkan kehormatannya.
Satu persatu pakaian Amira mulai terlepas. Gamisnya di buka paksa dengan cara dirobek dan dibuang entah kemana. Bra nya pun ikut dirobek paksa termasuk celana panjang dalaman nya pun telah terlempar entah dimana. Amira hanya tinggal memakai jilbab panjang dan kaus kaki yang membuat ia semakin menggairahkan.
Mata Amira terbelalak melihat kontol kontol kedua pria itu telah mengacung di depan muka nya dan mereka pun segera menempelkan kontol mereka ke atas wajah manis berkacamata nan mulus nya Amira. Kontol kontol itu digesek gesek sehingga membuat Amira mulai terangsang. Betapa terkejutnya Heru melihat lidah Amira menjilati salah satu kontol yang dekat dengan bibirnya. Dan kontol itupun masuk kedalam mulutnya. Amira mengemut emut kontol itu seperti anak kecil yang mengemut lolipop. Amira terlihat seperti sangat merindukan kontol sehingga ia mengemut emut dengan penuh rasa gemas. Ia menggenggam kontol yang lain dan mengocok ngocoknya seakan ia lupa ada teman kuliah nya disana yang akan mengetahui sisi gelapnya dan bisa jadi suatu saat ia akan menikmati tubuh Amira.

Heru melotot melihat tubuh mulus Amira dan wajah binalnya dikeroyok oleh dua kontol, tangan kanan nya meremas remas kontol nya yang masih dibungkus celana jeans nya. Kemudia ia membuka jeans dan celana dalam nya, lalu terlihatlah kontol hitam besar menegang dan ia segera mengocoknya.

Amira masih sibuk melayani dua kontol itu. Ia benar benar lupa pada janji tobatnya dan malah semakin memburuk sikap dan kelakuannya. Yang ada dikepalanya kini hanya kepuasan, orgasme, kontol dan ngentot.
Amira melepaskan genggaman dan emutannya kepada ketiga kontol itu. Dengan nada manja ia merayu, “masukan kontol tuan tuan di memek aku” Amira memasukan jari tengah nya ke memek nya dan mengeluarkannya lagi lalu mengemut jarinya yang telah berlumuran cairan memeknya.
Kedua pemerkosa itu merasa mendapat durian runtuh. Mereka pikir akan bersusah payah membobol pertahanan gadis alim itu namun malah si korban yang menyerahkan memeknya untuk di masuki.
“gak nyangka ni cewek padahal alim tapi suka kontol” kata si tukang tambal ban
Mendengar perkataan itu Heru makin terangsang. Ia juga ingin menikmati tubuh Amira namun ia malu pada teman nya sedniri dan takut pada preman preman itu.
“giliran gue yang pertama ya” kata si kepala preman
Ia meremas remas toket kiri Amira dan satu toket lainnya di remas oleh Amira sendiri sambil meliukan tubuhnya.
“oouhhhhh enaakkk.. remaass yang kuaattt tuaaaannnn” Amira mendesah
Perkataan itu ibarat mantra yang membuat nafsu syahwat si kepala preman makin memanas. Ia meremas toket itu dengan sangat kasar dan ia memasukan tiga jari tangan satunya nya yang besar kedalam memek Amira.
“akkhhhhh besaarrrrr” kata Amira
Kepala preman itu menyodok nyodok memek Amira hingga ia mengerang dengan keras.
“ooohhhh enaakkkkkkk tuaaannnn… lebiihhhh kaassaarrr tuuaaaannnn… aamiraaaa sukkaaa ahhhhhh”
Pria satunya tertawa terbahak bahak melihat kemunafikan Amira dan lagi lagi menyiramnya dengan bir dan disambut tubuh Amira yang terus meliuk liuk dengan semakin erotis. Si tukang tambal ban menghidupkan mp3 lagu house music di hape nya. Amira memahami maksud mereka dan tanpa diperintah Amira menggoyangkan tubuhnya sambil menahan keenakan di cabuli dengan jari si kepala preman. Kedua laki laki itu menghamburkan uang seribuan ke tubuh Amira dan Amira tak merasa terhina sedikitpun diperlakukan seperti wanita murahan seperti itu malah ia semakin bertingkah binal dan tersenyum manja.
Memek Amira memuntahkan cairan nikmat nya setelah beberapa menit di genjot oleh jari jari kepala preman. Heru tak menyangka jika ternyata Amira sudah tak perawan lagi.
Setelah kalah pada ronde pertama, Amira tak merasa lemas malah ia semakin ingin dibuat orgasme kembali. Dan tibalah waktunya si kepala preman melakukan penetrasi kepada memek Amira yang langsung menjepit dengan rapat kontol besar nya si kepala preman. Amira masih menggoyangkan tubuhnya sambil dua tangannya meremas toket montoknya. Wajah berkacamata nya yang masih dibalut jilbab panjang terlihat makin binal dan membuat siapapun yang melihatnya makin terangsang. Genjotan genjotan makin kasar menghantam dinding rahim Amira membuat Amira tak kuat menerima serangan dahsyat itu. Dan si kepala preman itu juga sangat menikmati gepitan memek si akhwat binal itu yang kini tengah menjadi pemuas nafsu nya.

“oohhh memek loh enak banget.. gak nyesel gue ngentotin loh”
“kontol tuan juga enaaakkk… pengeenn di entoottt tiappp hariii tuaaannnn ooohhhhh aauhhhh”
“loh jadii lonte disini aja pasti lo laku banget”
“iyaaa tuannnn aku mauu jadii lonteee asal dapettt kontol tiap hariiiiiiii oouuhhhhhh ahhhhhhh enaakkkhhh”
Heru makin terangsang mendengar percakapan itu padahal kontolnya telah melemas setelah ia mengalami orgasme hebat tadi. Kini ia rasakan kontolnya kembali menegang lebih keras dan meminta untuk di kocok lagi.
Memek Amira makin diserang dengan ganas. Ia menyukai pemerkosaan kali ini yang lebih dahsyat daripada yang ia alami dari sopir sopir truk beberapa malam yang lalu. Mereka berganti gaya woman on top, dengan posisi itu, Amira lebih merasa kontol si kepala preman masuk lebih dalam dan memudahkan ia menari nari sambil meremas toketnya dengan jalang nya.

Amira menekan lebih dalam memeknya dan sodokan kontol si kepala preman pun makin menjadi jadi membuat ia merasakan kenikmatanyang tak pernah ia dapatkan sebelumnya. Amira merasakan gelombang kenikmatan yang akan ia dapatkan lebih terasa nikmat. 

“crootttsss” memek Amira untuk yang kedua kalinya memuntahkan cairan nya. Kali ini ia ambruk dengan tetap tersenyum. Walau kelelahan, ia tetap memaju mundurkan memeknya untuk memuaskan si kepala preman. Amira telah merasa seperti pelacur dan ia menikmati status nya sebagai pelacur walau ia harus menyembunyikannya di balik penampilan sholehah nya. Kontol kepala preman itu masih dengan gagahnya menyodok nyodok lubang kenikmatan Amira, si akhwat binal itu. ia mengganti posisi dimana Amira dan dirinya sama sama berdiri dan satu kaki Amira diangkat keatas. Amira memeluk leher si kepala preman itu dan ia merasakan badan nya telah sangat lemas namun tetap menginginkan orgasme lagi.
Kemudian si kepala preman menekan kontolnya dengan sangat kuat dan berhamburan lah sperma nya di dalam rahim Amira. 

“ahhhh aku bisa hamiiilll tuaaannn” lenguh Amira
“gak apa apa lo hamil, gue pengen ada anak preman yang lahir dari rahim cewek alim kayak lo” jawab si kepala preman

Amira berbaring dan mata nya masih menatap penasaran ke arah kontol si tukang tambal. ia merangkak menuju si tukang tambal ban dan mengulum kontol nya dengan sangat bernafsu. Kontolnya mengeluarkan bau yang tak sedap namun Amira merasa semakin bergairah. Ia merasa benar benar bangga menjadi seorang wanita binal yang harus memuaskan laki laki yang dari kasta nya lebih rendah daripada dirinya. Aroma bau kontol itu makin membuat ia merasa jadi pelacur sungguhan. Kacamata Amira mulai tak karuan lagi posisi nya saat ia menggesekan batang kontol itu di pipi mulusnya.

“tuan juga harus hamili Amira ya” kata Amira kepada si tukang tambal ban
Mendengar ucapan itu, si tukang tambal ban makin terangsang dan ia menekan kepala Amira yang masih digesek oleh batang kontol hingga bau kontolnya makin terasa menyengat di hidung Amira. Kepala Amira yang berjilbab itu ditekan tekan hingga kontol si tukang tambal ban makin mengeras dan dengan sangat bernafsu ia menggesekan kontolnya ke pipi Amira. Amira hanya pasrah menerima perlakuan itu yang semakin merendahkan kehormatannya itu.
Kemudian Amira di baringkan di lantai bambu itu dan memeknya mulai digesek oleh kontol si tukang tambal ban.
“ahhh langsung masukin aja tuaaannn” Amira mengeluh sambil tangan nya meraih kontol itu dan memasukannya sendiri
“ooaahhhh ahhhhh” kontol si tukang tambal ban pun masuk ke dalam memek Amira yang masih saja sempit.
“Dorong yang kenceng baannnggg” perintah si Amira
Tukang tambal ban makin bergairah mengocok kontolnya didalam memek Amira. Tak seperti pelacur yang pernah ia entoti selama ini, bahkan istri nya saja kalah jauh servis nya dibandingkan Amira.
“neng mau jadi istri kedua tuan gak neng? Nanti dientot tiap hari” tukang tambal ban mulai menggoda nya
“iyaa tuaaannnn.. Amiraaa mauuu.. jadi lonte nya tuan juga Amiraa mau tuaaannnn sayaaannngg ouuuuuhhhhhhhhhh”
“kalian berdua semua nya suami nya Amira ahh” lanjut Amira dengan suara manja nya
“entoottiinn Amiraa setiap hari ya suamiku sayaangg”

“lo gak akan kami entotin aja tapi lo bakal kami jual juga hahahah” ujar kepala preman
“iyaa suamikuu.. Amira mau dijual asal ada yang mau ngentotin lonte hina kayak Amira” jawab Amira yang semakin menikmati pelecehannya.
“lo mau di bayar berapa lonte?” Tanya si tukang tambal ban
“oouhhh Amira mau dibayar pake peju ajaaa… mau dihamilinn” kata Amira yang semakin terbawa gelombang nafsu
“ohh dasar lo lonte ya… hahahaha” tawa si tukang tambal ban
Kontol si tukang tambal ban terus menyodok memek Amira dengan cepat. Amira tak kuat menerima serangan itu sampai jilbabnya basah karena campuran bir dan juga keringat. Namun kondisi basah seperti itu semakin membuat si tukang tambal ban bernafsu. Ia mengencangkan jilbab Amira dan toket nya yang sudah mengeras itu menyembul di balik jilbab yang membuatnya semakin menggemaskan ditambah dengan toket yang bergoyang goyang akibat hantaman kontol si tukang tambal ban. Toket itu diremas remas dengan kejam hingga memerah. Amira semakin tak kuat menerima perlakuan si tukang tambal ban yang lebih berbahaya daripada si kepala preman tadi.

Akhirnya Amira mencapai orgasme untuk yang kesekian kali nya. Si tukang tambal ban tertawa terbahak bahak melihat Amira mengalami orgasme. Amira merasa benar benar bahagia dengan orgasme nya kali ini. Membuat dia semakin menikmati status baru nya. Ia terpikir bagaimana jika mulai saat itu ia akan memakai gamis yang lebih ketat dan jilbab panjang yang juga ketat agar lekuk tubuh nya dapat lebih menonjol serta berdandan secantik mungkin untuk menggoda dosen yang akan mengajar dikelasnya.
Pikiran Amira telah melayang jauh, melupakan statusnya sebagai motivator akhwat dan beralih menjadi akhwat bispak yang terkesan rahasia dan langka.
Posisi mereka berpindah lagi menjadi doggy style. Pantat Amira semakin menggemaskan dalam posisi seperti itu. si tukang tambal ban tak dapat menahan tangan nya untuk tidak meremas remas bongkahan pantat nya Amira yang sekal dan mulus itu.

Kocokan kontol masih terus melaju cepat, diiringi suara desahan Amira yang menunjukan kenikmatan dan ketagihan. Lalu tukang tambal ban itu mencabut kontolnya. Amira protes mengapa ia mencabut kontolnya dan tidak dimasukan kembali. Si tukang tambal ban berkata bahwa Amira harus mengejar nya dalam keadaan merangkak seperti anjing dan menggonggong seperti anjing sampai ia dapat menangkap kontol situkang tambal ban itu. Amira yang sudah diluar kendali menuruti pelecehan itu. ia merangkak mengejar si tukang tambal ban sambil menggonggong. Heru makin tak percaya melihat kejadian itu.

Tukang tambal ban berdiri diam di tengah jalan setapak dan Amira akhirnya berhasil menangkap kontolnya dengan mulutnya. Amira dengan rakus mengemut kontol yang basah oleh cairan vagina itu sambil dua jari tangan kanan nya menyodok memeknya sendiri.

Amira mengambil posisi berdiri membelakangi tukang tambal ban. Tangan nya bertumpu pada batang pohon mangga besar yang tumbuh di pinggir jalan itu dan pantat nya sedikit terangkat.
Tukang tambal ban mendekatkan kontolnya ke lobang memek Amira dan memasukan nya dengan kasar.
Dua orang manusia berbeda status social dan pendidikan itu berbuat aksi mesum di pinggir jalan umum yang memang jarang dilewati orang, namun bisa jadi aka nada orang yang lewat disana.
Tak lama kemudian, Amira kembali mengejan pertanda ia akan mengalami orgasme berikutnya. Si tukang tambal ban menyadari hal itu dan ia semakin cepat mengocok kontolnya didalam memek Amira. Dan ketika orgasme Amira sudah dalam hitungan detik, ia segera mencabut kontolnya dan mendorong tubuh Amira ke batang pohon mangga tersebut. Toketnya tertekan batang pohon dan tukang tambal ban itu menahan pantat Amira agar memeknya semakin menempel dengan pohon mangga dan akhirnya cairan orgasme nya keluar mengenai pohon mangga.

“hahahah lo kayak ngentot sama pohon mangga ya, hati hati neng jangan jangan lo diperkosa jin penunggu pohon ini lagi” kata si tukang tambal ban
Amira diam saja dan tubuhnya mulai lemas. Tukang tambal ban menarik lagi tubuh Amira dan memasukan kontolnya kedalam memeknya lagi. Amira akhirnya mulai merasa lemas dan tak sanggup berdiri. Sehingga mereka kembali melakukan doggy style. Amira menerima sodokan kontol situkang tambal ban dengan tenaga yang sudah habis. Kedua kaki nya telah lemas namun nafsu nya belum juga reda. Ia tetap masih menggoyangkan pinggulnya maju mundur walau hanya pelan.
Sodokan si tukang tambal ban semakin cepat dan semakin cepat. Amira tak bisa mengimbangi lagi gerakan itu kecuali hanya sedikit dan hany ada desahan kelelahan dari mulutnya. Si tukang tambal ban itu mencapai orgasme nya dan mengeluarkan sperma nya didalam memek Amira.

“hahaha lo bakal hamil.. kira kira mirip siapa anak nya ya?” kata si tukang tambal ban.
Dengan kejam nya, ia meninggalkan begitu saja tubuh Amira di tengah jalan yang masih telanjang dan hanya memakai jilbab saja.
Kedua pemerkosa itu pergi dari tempat itu dan meninggalkan Amira dan Heru saja. Heru terdiam bingung menatap tubuh telanjang Amira dan ia pun masih tak bisa percaya atas kelakuan nakal Amira si akhwat alim dan sopan itu.

Amira menatap nanar ke arah Heru yang sudah telanjang bulat dan kontolnya masih mengeras setelah menyaksikan live show akhwat alim vs preman dekil.
“heru, sini, bantu aku” kata Amira dengan suara lirih.
Heru segera mendekati Amira tanpa memakai pakaian.
“Heru aku dingin.. baju aku sudah sobek semua”
“iya Amira.. maafkan aku ya”
“kamu gak usah minta maaf” Amira menangis
Amira memeluk tubuh Heru. Kedua nya berpelukan dalam keadaan telanjang. Nafas Heru mulai berat. Ia kembali terangsang dan kontolnya mulai menyentuh kulit mulus Amira.
Heru tak percaya, selama ini Amira menolak bersentuhan dengan laki laki selain ayah nya, namun saat itu ia bersentuhan secara langsung dalam keadaan tanpa pakaian kecuali jilbab yang menutupi kepala Amira.
“Heru peluk aku lebih erat, aku kedinginan..” Kata Amira
“aku juga mir, aku juga kedinginan.. peluk aku” jawab Heru
“kamu mau merahasiakan ini dari semua orang?” Tanya Amira
“iya aku janji pasti aku akan merahasiakan hal ini” jawab Heru
Amira tersenyum dan mencium bibir Heru. Heru bingung menyikapinya, ia tak tega melakukan hal ini kepada Amira namun nafsu terus menggoda nya. Amira memasukan lidahnya kedalam mulut Heru. Nafsu kedua nya semakin membara. Amira memegang kontol heru yang tak sebesar kedua pria tadi. Amira mulai mengocok ngocok pelan kontol itu dan menempelkan kepala kontol itu di putting nya. Disana, di tengah jalan kecil, mereka saling memuaskan nafsu. Heru terlihat masih canggung melakukannya, sementara Amira lebih bersemangat. Amira membaringkan tubuh Heru dijalan itu dan menjilati sekujur tubuhnya yang terasa asin akibat keringat. Amira terlihat ganas saat menjamah tubuh teman satu kelas di kampusnya. Lidahnya terhenti tepat di batang kontol berbulu lebat nya Heru. Amira memfokuskan jilatan nya di daerah itu. lidahnya naik turun menjilati batang keras itu. Amira pun memasukan kontol Heru kedalam mulutnya. Heru makin tak percaya atas apa yang terjadi. Dirinya sangat amat polos hingga ia bingung harus berbuat apa. Amira menduduki kontol Heru dan melakukan petting. Heru tak dapat menahan kenikmatan nya dan ingin sekali ia segera mengeluarkan sperma nya. Amira menghentikan petting nya dan memasukan kontol itu kedalam memek nya yang sudah basah bercampur sperma. Amira menggenjot naik turun dan membuat Heru merasakan hal yang luar biasa. Amira melakukannya dengan tempo pelan karenaa ia tahu bahwa Heru pasti masih belum terbiasa dan belum berpengalaman untuk hal ini. Amira memutar mutar pinggulnya, Heru merasa kontolnya seakan ingin patah didalam memek Amira. Jepitan rapat memek Amira membuat kontol itu benrdenyut denyut menandakan aka nada sesuatu yang dimuntahkan dari dalamnya. Karena Heru masih pemula dalam hal ini, maka ia segera orgasme didalam memek Amira.
“Amira, nanti kamu hamil” Heru ketakutan
“gak apa, aku sudah menganggap kamu suami ku juga, kamu boleh menikmati tubuh aku kapan pun kamu mau” ujar Amira
“benarkah?” Heru bingung
“iya sayang.. kamu jangan takut ya… aku belum puas, sekarang kamu puasin aku ya?”
“bagaimana caranya?”
Tanpa berlama lama, Amira langsung menduduki mulut Heru. Ia menggoyangkan memek nya di wajah Heru. Heru masih tak mengerti oral seks sehingga Amira tetap yang lenoh aktif menggoyangkan pinggulnya sambil meremas toketnya. Goyangan Amira makin lama makin kencang. Aroma memek Amira membuat Heru yang masih newbie mual. Tapi ia menahan agar tak muntah. Amira terus menekan nekan memek nya di wajah Heru dan akhirnya cairan orgasme nya membasahi wajah Heru.

Amira membuka mata nya, tubuhnya berkeringat, rok panjangnya tersingkap ke atas paha, celana dalam nya telah basah.
“ahhhh ternyata aku bermimpi…” ujar Amira sambil mengelap keringat di keningnya
Ia melihat memeknya yang telah basah dan tetap menahan hasratnya agar tak terlalu terpengaruh oleh mimpi basah itu.
“selalu ada cobaan untuk jadi baik, sabar ukhti.. engkau pasti bisa” kata Amira dalam hati, menasehati dirinya sendiri

0 Response to "Gairah Sang Akhwat Yang Berkepribadian Ganda Episode 3"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel