Gairah Sang Akhwat Yang Berkepribadian Ganda Episode 4

Zahra

Amira sedang duduk sendirian didalam kelas nya. Ia tengah memakai gamis ungu dan jilbab panjang pink. Ia sedang sibuk membaca sebuah buku yang baru saja ia pinjam dari teman nya. Tiba tiba Heru datang kedalam kelas. Jantung Amira berdebar kencang saat melihat kedatangan Heru dan ia teringat pada mimpi yang ia alami tadi malam. Dimana gadis yang baru saja tobat masturbasi itu menjadi gadis pelacur berjilab. Muka Amira memerah, ia merasa bingung atas perasaan nya. Heru bukan lah tipe laki laki idamannya, justru malah kebalikannya. Heru memiliki perawakan tubuh kurus dan tampang culun. Rambut nya acak acakan tak terawat serta di kedua pipi nya ditumbuhi jerawat jerawat yang memerah. Amira melihat jam tangan nya dan jam kuliah masih agak lama, ia memutuskan untuk keluar kelas dan menyegarkan pikiran nya dari hal hal yang dapat membuatnya memek nya basah.

Amira adalah tipe penyendiri, ia hanya lebih tertarik bergaul dengan teman teman sesama akhwat. Sayang nya saat itu semua teman nya sudah pulang dikarenakan tidak mengambil mata kuliah yang akan Amira ikuti sekitar setengah jam lagi. Amira berjalan kearah belakang kampus. Tempat ini sangat rindang dan hijau. Walaupun ada beberapa kursi rusak yang diletakan disitu namun itu tak mengurangi kenyamanan di tempat tersebut. Amira yang tipe pendiam sangat menyukai menyendiri disana.

Namun kesunyian tempat itu mulai terganggu tatkala ia mendengar ada suara suara yang taka sing yang terdengar disitu. Amira mencari sumber suara yang akhirnya ia temukan dibalik bangku bangku rusak tersebut. Betapa Amira terkejut ketika melihat Zahra, seorang akhwat di kampus itu tengah di entot oleh seorang tukang sapu kampus berusia 45 tahun dengan tubuh kurus dan uban yang mulai menumbuh di sela sela rambutnya. Ironis nya, Zahra yang merupakan akhwat yang benar benar tak pernah terlihat berdekatan dengan laki laki yang bukan muhrim nya kini malah menggoyangkan pinggulnya merespon tiap sodokan kontol kedalam memeknya. Amira segera bersembunyi, khawatir jika mereka berdua tahu bahwa perbuatan nya sedang diintip oleh Amira. Zahra memiliki badan agak gemuk dan wajah putih. Usia Zahra setahun lebih muda daripada Amira dan ia pun merupakan akhwat yang cerdas saat dikelas. Zahra memakai jilbab hijau dengan gamis yang sudah di lepas dari tubuhnya. Si tukang sapu kampus itu tampak amat bernafsu menggenjot memek Zahra. Ditambah suasana yang sepi dan memang jarang sekali dikunjungi oleh orang orang membuat mereka beraksi sangat panas seolah dunia milik mereka saja.
“ahhh teruss mang, yang cepet genjot nya” kata Zahra
“ini juga sudah cepet neng, neng mau cepet gimana lagi?” balas si tukang sapu itu
Zahra makin binal dan menggoyangkan pinggulnya lebih kasar. Zahra tampak lebih berpengalaman daripada tukang sapu yang beristri dua itu bahkan Zahra lah yang mendominasi permainan ini.

Amira tak menyangka melihat Zahra yang lebih alim daripada dirinya ternyata sangat binal. Zahra terlihat cantik sekali dengan muka terangsang dan hanya mengenakan jilbab saja tanpa pakaian lain selain kaos kaki dan sepatu nya yang hampir terlepas.

Diam diam Amira merasa selangkangan nya telah di banjiri cairan kental. Amira mulai terangsang. Selama ini ia melihat adegan porno melalui video bokep yang ia download melalui forum semprot, dan menjadi korban pemerkosaan itu sendiri. Kini ia merasa suatu sensasi baru yaitu ia melihat adegan bokep langsung di depan mata nya dan pemain nya adalah akhwat berjilbab seperti dirinya. Hal ini membuat Amira lebih sulit menahan nafsunya. Amira pun meraba raba bagian kemaluan nya yang basah dari luar gamis nya. Ia mendesah pelan karena takut jika mereka berdua mengetahui aksinya sedang diintip. Amira sedikit bersembunyi di balik pohon dan tubuh nya bersandar disitu. Mata nya terpejam seraya ia mengangkat gamis nya keatas dan menurunkan celana panjang di balik rok nya. Langsung saja penampakan celana dalam hitam nya terlihat jelas. Ia pun melepas celana dalam itu dan segera ia sentuh memek nya yang baru saja dicukur. Amira mengocok ngocok jari nya di klitoris nya hingga ia menggelinjang. Ia sangat menikmati masturbasi pertama nya di tempat terbuka. Ia merasa ada sensasi luar biasa saat ia melakukan perbuatan hina itu.

Zahra dan tukang sapu makin liar dalam kenikmatan syahwat nya. Zahra tengah berdiri sambil bertumpu pada kursi rusak dan memeknya disodok dari belakang oleh si tukang sapu. Posisi Zahra membelakangi jalan sehingga ia tak akan menyadari jika ada seseorang yang datang dan melihat perbuatan nikmat mereka begitu juga Amira yang sedang terduduk diatas rumput sambil mengangkang dengan dua jari tangan yang sudah keluar masuk ke dalam lobang memek nya. Ketiga nya telah tenggelam dalam kenikmatan birahi. Andai tukang sapu itu menyadari keberadaan Amira disitu, tentu mereka telah melakukan threesome.

Tiba tiba sekelompok mahasiswa ugal ugalan datang ke tempat itu. mereka adalah mahasiswa S1 semester pertama yang bolos dari mata kuliah seorang dosen sehingga mereka memutuskan ingin menghisap beberapa batang rokok di tempat yang tersembunyi itu. namun mereka malah terkejut melihat seorang akhwat kakak tingkat mereka dari S2 sedang di entot oleh seorang tukang sapu dan seorang akhwat lagi sedang keenakan masturbasi.

“gileee brooo mimpi apa kita semalam dapet pemandangan ginian?” kata seorang mahasiswa berambut gondrong itu yang bernama Reno
“kita sikat aja bro, gimana?” usul salah satu dari mereka yang berbadan agak pendek yang bernama Tommy
“jangan dulu, kita rekam dulu. Siapa tahu bisa buat kenang-kenangan dan ancaman.” Bisik Roy, yang terlihat sebagai anak orang kaya
“gue punya cara, lo turuti aja saran gue” kata Hardi, yang berbadan paling tegap karena dia adalah anggota organisasi mahasiswa dibidang kemiliteran.
Salah satu dari mereka mengeluarkan hp nya dan merekam kejadian itu. setelah beberapa lama, Hardi mendekat dan berteriak kearah mereka yang sedang dilanda kenikmatan.
“woyy apa yang kalian lakukan disini!”
Ketiga manusia itu kaget dan tersadar dari kenikmatan nya. Zahra segera duduk menyembunyikan tubuh nya karena gamisnya sudah terlempar entah dimana sedangkan Amira segera menurunkan rok gamis nya. Zahra terkejut menyadari Amira disana.
“saya pengurus keamanan disini, kalian mau saya laporkan ke rektor?” ancam Hardi
“jangan mas, nanti saya dipecat” si tukang sapu memohon
“iya mas, nanti saya di DO, kami khilaf mas” Zahra pun ikut memohon
Amira hanya terdiam ketakutan, mata nya tiba tiba tertuju pada selangkangan Hardi yang memakai jeans ketat, tampak sesuatu menyembul disitu membuat Amira kembali terangsang dan gemas ingin memegang nya.
“saya tak bisa membiarkan ini semua, kalian harus di hukum” ujar Hardi
“tapi jika kalian tak mau dihukum, pukul 4 nanti temui saya di gedung belakang di lantai 5, jika tidak, rekaman video kalian akan saya laporkan ke rektor” lanjut Hardi dan ia pun meninggalkan mereka bertiga.

Pukul 4
Zahra dan Amira bersama sama menuju gedung yang dimaksud. Mereka saling diam, tak berbicara sedikit pun. Keduanya merasa sama sama malu. Disana ternyata telah ada tukang sapu yang harusnya telah pulang. Tak lama kemudian, Hardi dan teman teman nya yang lain datang.
“bagus, kalian semua datang” kata Hardi
“jika kalian tak mau dilaporkan ke rektor maka kalian harus mengikuti perintah ku” lanjutnya
“bapak tukang sapu, anda boleh pulang sekarang” kata Hardi
“te..terima kasihh mas” jawab tukang sapu itu dan langsung berlari dari tempat itu meninggalkan Amira dan Zahra yang terlihat panic.
“nah kalian berdua, harus mengikuti perintah kami berdua mulai sekarang” kata Hardi
“nggak! Jangan macam macam lo!” teriak Zahra
“lo gak usah sok munafik ya akhwat pelacur, lo tadi pagi keenakan di entot tukang sapu, lo udah nyoba belum kontol adik tingkat kayak kita kita?” jawab Hardi yang langsung di sambut tawa oleh teman teman nya.
“mbak yang jilbab biru ini kok dari tadi diem aja ya? Pengen lagi ya mbak?” kata Reno kepada Amira
“gue gak nyangka ternyata akhwat kayak gini ya, gue awalnya heran kenapa kalian gak mau pacaran ternyata kalian lebih hina dari pelacur, wah jangan jangan semua akhwat seperti kalian ya, suci luarnya aja tapi kalo sudah liat kontol langsung gregetan” ujar Hardi
“tutup mulutmu bangsat, kau akan menyesal dengan apa yang kau katakan” Amira mulai marah
“akhirnya lo marah juga, gue suka liat cewek lembut kayak kalian marah.. ayo coba marah lagi” kata Hardi
“sudah bro, tunjukin aja video tadi” kata Tommy yang sudah tak sabar
“hahaha, kalian mau di DO dari kampus ini? Dan tak menjamin jika video kalian akan aman di tangan kami saja, karena pasti banyak yang ingin melihat akhwat suci seperti kalian lagi ngentot” Hardi mulai mengancam
Amira dan Zahra tertunduk dan terdiam. Kedua nya saling menatap.
“baiklah kami akan lakukan apa yang kalian mau” kata Zahra
Amira sedikit terkejut mendengar penyerahan Zahra. Namun memang tak ada pilihan lain selain menuruti keinginan adik adik tingkat mereka yang usia nya masih 18 tahun.
“nah ada tiga hal yang harus kalian lakukan” kata Hardi
“apa itu?” Tanya Amira
“yang pertama kalian harus menjadi budak seks kami, kalian harus mau melayani kami dan orang orang yang kami inginkan dimanapun dan kapan pun” jelas Hardi
Kedua akhwat itu kaget mendengar kata budak seks. Amira merasa tantangan nya untuk bertobat semakin besar.
“yang kedua, kalian tidak boleh lagi memakai pakaian dalam selama kuliah. Jilbab kalian harus dibuat lenih ketat agar toket kalian Nampak” lanjut nya
“dan yang ketiga kalian harus membantu kami menjebak setiap akhwat yang kami suka untuk memuaskan nafsu kami” lanjutnya lagi.

Mereka mendesah pasrah, mereka tak lagi merasakan tulang dalam tubuh mereka.
“acara kita hari ini akan dimulai, kalian semua masuk kedalam kelas” perintah Tommy
Mereka berdua pun masuk kedalam kelas berdiri mematung didepan kelas. Keempat laki laki itu duduk di kursi. Kelas itu letak nya sangat jauh dari peradaban mahasiswa, sehingga jarang sekali digunakan terutama saat jam jam seperti itu.

“kalian joget sekarang, nari striptease” perintah Roy sambil memutar mp3 lagu remix
Mereka berdua canggung menggoyangkan tubuh mereka. Pelan pelan Amira menggoyangkan pinggulnya dan diikuti oleh Zahra.
“ayo yang hot dong, lonteee” teriak Hardi
Mereka berdua mulai terangsang dipanggil lonte. Dan menggoyangkan tubuh mereka lebih binal. Zahra memegang toket montok Amira dan meremas nya. Kemudian Amira menyentuh memek Zahra dan juga meremas nya. Lalu mereka saling berpelukan sehingga toket kedua nya berhimpitan dan mereka menggesekan toket mereka masing masing. Desahan mereka mengiringi suara music dan tarian erotis mereka. Kini tarian erotis mereka telah berubah menjadi aksi akhwat lesbian dimana mereka saling memuaskan satu sama lain. Keempat mahasiswa remaja itu sudah sangat terangsang dan mereka mengeluarkan kontol mereka masing masing sambil merekam aksi kedua akhwat itu.
“lepas baju nya woyyy” teriak Roy

Kedua akhwat itu memandang keempat adik tingkat mereka dan mengedipkan mata mereka yang semakin membuat mereka terlihat binal. Zahra memeluk tubuh Amira dan menurunkan resleting gamis nya yang berada di belakang punggung nya. Langsung saja, gamis itu pun turun kelantai dan meninggalkan tubuh putih Amira yang putih mulus itu yang hanya berbalut jilbab panjang, bra hitam yang masih tertutup oleh jilbab dan celana panjang warna abu abu. Lalu Amira pun menurunkan gamis Zahra dan terlihatlah tubuh montok Zahra yang memiliki toket lebih montok daripada Amira yang juga masih tertutupi oleh jilbab nya dan celana training panjang berwarna merah muda.
Zahra melempar gamis Amira ke arah empat laki laki itu dan mereka pun menangkapnya lalu mencium-ciumi aroma tubuh Amira. Amira pun tak mau kalah, ia berbuat hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Zahra. Keempat laki laki itu pun menangkapnya dan menciumi nya.

Lalu mereka saling melepas pakaian mereka yang masih tersisa hingga hanya jilbab dan kaus kaki yang tersisa menutupi tubuh mereka. Mereka meliuk liuk dan saling meremas remas toket masing masing. Keduanya merasa kenikmatan berbeda dari yang biasa mereka dapatkan. Zahra duduk dan wajahnya menempel ke memek Amira. Ia jilati setiap sisi memek itu dan membuat Amira yang sedang berdiri merasa kaki nya menjadi lemas dan ia memagang kepala Zahra dan menekan nya lebih kuat. Zahra pun tak mau diam saja, ia juga meraba memek nya dan memasukan dua jari nya lalu mengeluar masukan jari itu dengan cepat.

Keempat mahasiswa itu tersenyum dan semakin tak tahan melihat live show itu.
Roy dan Tommy mendekati tubuh Zahra yang sedang menjilati memek Amira. Mereka mengangkat tangan Zahra dan mengarahkannya ke kontol mereka berdua. Zahra mengocok kedua kontol itu dengan gemas tanpa menghentikan jilatan nya ke memek Amira. Dua mahasiswa lainnya mendekati Amira sambil membawa kursi dosen agar Amira dapat duduk disana sambil dijilati memeknya oleh Zahra. Kedua mahasiswa itu memasukan kontolnya kedalam jilbab Amira dan menekan nekan ke putting Amira. Amira semakin mendesah kenikmatan dan tangan nya makin kuat menekan kepala Zahra.

“oohhh teruuss terusss ukhti Zahra…” desah Amira
Keringat membanjiri tubuh mereka berempat yang semakin tenggelam dalam lautan birahi. Lalu tubuh Zahra di tarik dan dibaringkan di lantai yang dingin itu. Roy menampar nampar pipi Zahra dengan kontol nya dan Tommy menciumi paha Zahra. Sedangkan Hardi membawa borgol yang ia ambil dari sekret kemiliteran mahasiswa dan memasangkannya ke tangan Amira. Reno lalu menjilati pipi mulus Amira dan membuat ia semakin merasa geli. Hardi pun menjilati putting Amira dan ia semakin terangsang tak karuan..
“ahhh cepet masukan diiikkk” lenguh Amira
Reno menampar pipi Amira dan mengatakan bahwa jangan memanggilnya adik, tapi harus memanggil mereka dengan sebutan tuan.
Rangsangan kedua nya semakin menyerang dahsyat. Kini memek Zahra jadi bulan bulanan lidah Roy dan putting nya pun jadi santapan lezat bagi Tommy. Amira pun dibaringkan ke lantai dengan tangan masih diborgol. Hardi melakukan petting di memek Amira dan dibalas dengan goyangan oleh Amira yang menandakan ia sudah tak sabar mempersembahkan memek nya kepada tuan seks nya. Tiba tiba handphone Amira berdering.

“eh Ren, lo angkat hape nya lonte kita ini, siapa tahu dari pelanggan nya yang mau booking” kata Hardi
Reno mengambil handphone Amira didalam tas nya dan melihat siapa yang memanggilnya.
“bokap nya bro” kata Reno
“sudah kasih ke gue sini” kata Hardi sambil meminta handphone yang ada ditangan Reno
“lonte ku yang nakal, ni bokap lo nelpon, angkat dulu ya.. tapi lo tau kan harus jawab apa?” kata Hardi kepada Amira
“ii…iyaa tuaaannn” jawab Amira
Hardi memberikan handphone itu kepada Reno dan ia pun menekan tombol jawab lalu kemudian menempelkan handphone itu ke telinga Amira yang masih tertutup jilbab.
“halo nak, kamu dimana?” Tanya ayah yang berada diujung telepon
“aa..aakuu di rumaahhh teemennn, buaaatt tugasss yaahh” jawab Amira yang memeknya sedang digesek oleh kepala kontol Hardi dan putting kanan nya diputar putar oleh Reno.
“kamu kenapa nak?” Tanya ayah nya lagi
“aa..akkuuu gakk appa appaahhhh ahhhhh” ternyata Hardi memang berniat mengerjai Amira seperti itu dan ia semakin mempercepat gesekan kepala kontolnya.
“yakin? Tapi kok nada bicara nya aneh?” ayah nya mulai curiga.
“iyyaaaahhhhh.. ahhhh… aaakkuuuhhh gaakkk appaaaahh.. suudaahhh dulluuu yaaa yaahhh… akkuuhh sibbukkk auuuwhhhhh ahhhhhh” desahan Amira makin mamanas.
Ayah nya semakin penasaran dan kontolnya mulai mengeras. Pikiran kotornya langsung mengarah bahwa Amira mungkin sedang masturbasi, dan hasrat terpendam selama ini pun bangkit kembali dan ia lupa bahwa yang ia telpon saat ini adalah anak kandung nya.
Reno menekan tombol loudspeaker.

“ayah mau ngomong nak” kata ayah dan suara itu terdengar di seluruh ruangan.
“taapppiiiihhh akkuuuuh laaagiihh sibuukkk yaahhh… auuuu auuuuhhhh ohhhh maasuukkinn cepeetttt” Amira tak sadar mengucap kata itu.
“apa nya yang dimasukin, nak? Hihihii…” ayah nya mulai yakin bahwa Amira sedang masturbasi
Hardi membisik ke telinga Amira agar ia bisa mendesah lebih seksi lagi dan menggoda ayahnya di ujung telepon.
“teerooonnngggg…” jawab Amira dengan singkat
“kamu suka terong ya?” ayahnya mulai mengocok kontolnya yang sudah menegang keras.
“kok ayah gak tau?” lanjut si ayah yang mulai gelap mata
“iyaaa ayaaahhh.. aakuuu suukkaaa teroonnggg” jawab Amira
“nanti makan terong punya ayah ya kalo dirumah” kata ayah nya
“ahhhhh emaannggg ayaaahhhh punyaaaa terooonngggg aahhhh” Tanya Amira lagi, Hardi dan reno tertawa pelan mendengar percakapan itu. termasuk Zahra yang memek nya sedang disodok oleh kontol Roy dan lobang pantat nya di sodomi oleh Tommy pun tertawa pelan mendengar percakapan mereka.
“ya ada lah… besar dan panjang… kamu pasti ketagihan” si ayah mulai kehilangan kesadaran dan semakin bergairah membayangkan Amira anak nya yang alim mengulum kontol nya yang sudah lama menganggur itu.
“ahhhh naanntiii akkuuu miiintaaa ya yaaahhh” Amira tak tahu jika yang dimaksud ayah nya adalah kontol, bukan terong sungguhan.
“ooohhhh uuhhhh maaassuukkiinnn cepeeetttt” Amira memohon agar Hardi memasukan kontolnya kedalam memek nya.
“masukin apa sayang?” kata si ayah yang semakin menikmati desahan anak kandung nya
“maasuuuukinnn kooonnn…ehhh terrooonnggg, aayyaaahhhh”
“masukin kemana? Ahhhhh” si ayah pun mulai makin terangsang dan mendesah
“ke…kee…dalaammmmm aahhhhhhhhh enaakkkkkkk” Amira semakin mengeraskan desahan nya saat kontol Hardi melesat masuk ke dalam memek Amira. Reno yang sudah lelah memegangi handphone pun meletakan hanphone itu di sebelah kepala Amira.
“ooouuuuhhhhhh, dalam apa Amira sayang?” si ayah makin melenguh mendengar desahan Amira. Mungkin pengaruh alcohol yang baru saja ia minum membuat ia tak merasa marah sedikitpun saat anak nya berbuat hal buruk demikian atau tak sedikitpun curiga jangan jangan anak nya sedang diperlakukan tak senonoh oleh laki laki lain.
“daaallaaaammmm… ooohhhh” Amira ragu mengatakannya namun karena ancaman Reno, ia pun melanjutkan perkataannya..
“dalaaammm memeeekkk Amiraaa ayaaaahhhh, maaasukkkinnn lebiiiihh daleeemmm” lanjutnya dan keempat lelaki itu tersenyum kegirangan
“kamu mau gantiin posisi ibu kamu ya sayang?” Tanya si ayah
“iyaaaa ayaaahhhh… maauuu bahagiaain ayaaahhhhh… ahhhh teruuuusss ayaahhhh oohhhhhhhhh” Amira makin menikmati sensasi baru ketika pertama kalinya ia melakukan phone sex.
Persetubuhan itu terus terjadi dan begitu juga phone sex antara orang tua dan anak.
Zahra tengah di genjot dari depan dan belakang oleh Roy dan Tommy. Pertama kali nya pantat nya dimasuki kontol sehingga mengeluarkan darah segar. Namun akhirnya Zahra merasakan nikmat dan ketagihan setelah anal sex pertama nya. Bibir Zahra di pagut dengan kasar oleh Roy dan toket montoknya pun juga di remas remas dengan lebih kasar oleh Tommy. Amira masih sibuk dengan phone sex nya dan Reno yang sedari tadi hanya menunggu kini mengangkangi toket Amira dan melakukan titfuck di toket Amira. Amira makin mendesah menggelinjang dan diujung telepon sana si ayah sedang merasa kenikmatan mengocok kontolnya dengan suara anak nya sendiri sebagai bahan onani. Si ayah pun segera berpindah ke kamar Amira dan mengambil celana dalam Amira lalu mengocok ngocok kontolnya dengan celana dalam Amira. Puncak klimaks segera menghampirinya dan ia mencari posisi nikmat untuk menumpahkan sperma nya sebagai pelampiasan nafsunya kepada anaknya sendiri. Ia melihat foto Amira di meja rias nya dan sperma itu pun meluncur di muka manis Amira yang berada dalam foto.

Di kampus, pengeksekusian dua akhwat itu masih berlanjut. Entah sudah berapa kali orgasme yang mereka alami. Desahan desahan mereka makin menunjukan kenikmatan yang mereka dapatkan. Reno yang sedari tadi menjepit kontolnya di toket Amira telah berpindah posisi. Kontolnya di hujam ke mulut Amira dan di dorong semakin kedalam.
Saat itu waktu sudah menunjukan sekitar jam 5 sore, artinya sekitar satu jam mereka di eksekusi oleh empat mahasiswa ugal ugalan yang telah menjadi master sex mereka. Mereka berdua hanya pasrah pada kenyataan yang menjadikan mereka pelacur akhwat. Tentu saja mereka pasti akan mendapatkan perlakuan yang lebih parah dari yang ini.

Zahra masih diperlakukan double depan belakang oleh Roy dan Tommy hingga akhirnya Tommy mencapai ejakulasi duluan dan ia mencabut kontolnya dengan cepat dan menumpahkan sperma nya di wajah Zahra. Sperma nya mengenai hidung dan jilbab Zahra, membuat wajah Zahra Nampak lebih menggoda dengan berlumuran sperma itu. 

Hanya tinggal Roy yang masih bersemangat menggenjot memek Zahra. Ia menekan dengan semakin kasar kontol nya kedalam memek Zahra.mulut Zahra menganga dan mengeluarkan desahan kenikmatan.. sementara matanya telah terbelalak menerima hujaman kontol yang memberikan rasa ketagihan di dalam memeknya. Hilang sudah Zahra yang selama ini menjaga dirinya dari hubungan terlalu dekat dengan laki-laki. Rahasia kebinalanya terungkap sudah. Akhirnya, Roy mencapai orgasme nya dan mengeluarkan sperma nya di wajah Zahra. Ia membersihkan kontolnya dengan menggunakan ujung jilbab Zahra. Mereka meninggalkan Zahra yang masih lemas tak berdaya diatas lantai dan memakai pakaian mereka lagi.

Amira masih di gangbang oleh dua orang laki-laki adik kelasnya dan Hardi pun mencapai orgasme. Ia membuat Amira mengalami hal yang sama dengan Zahra. Sperma Hardi dibiarkan tumpah ke wajahnya. Reno melanjutkan aksi nya dengan memindahkan kontolnya yang sebelumnya berada didalam mulut Amira ke dalam memek Amira. Amira telah berkali kali orgasme dan ia sudah merasa lemas. Namun ia tetap merespon hentakan kontol Reno denagan goyangan pinggul nya yang erotis. Reno tak tahan akan kenikmatan jepitan memek Amira dan ia pun merasakan sesuatu yang akan keluar dari kontolnya.
“aaahhhhhhh” Reno mengejang dan sperma nya ia tumpahkan ke wajah Amira juga.

Wajah kedua akhwat itu kini telah berlumuran sperma empat mahasiswa itu.
“nah sekarang sebagai budak seks, kalian harus melakukan apa yang kami suruh.. jika tidak rekaman barusan kita sebar ke internet” ujar Roy
“iya tuaaannn… apaa yang harus kami lakukan?” Tanya Zahra yang sudah pasrah menjadi budak seks
“liat wajah alim kalian sekarang sudah penuh sperma, kalian harus saling membersihkan sperma di wajah kalian” perintah Roy
“iya tuan, kami lakukan” jawab Amira
“eiitss bukan pake tisu” kata Tommy disaat Amira hendak mengambil tisu di dalam tas nya.
“pake lidah kalian, jilati dan telan sperma nya.. hahahaha” lanjut Tommy
Kedua nya telah pasrah dan menuruti perintah mahasiswa bejat itu. pemandangan langka pun terjadi. Dua akhwat berjilbab panjang sedang berpelukan dalam keadaan telanjang sedang menjilati sperma di wajah masing masing. Momen ini direkam dan difoto oleh mereka.
“bagus, lakukan itu sampai wajah kalian bersih dari sperma” kata Hardi sambil membawa seluruh pakaian dan tas mereka.
“pakaian kalian kami bawa ke kelas sebelah, jika ingin mengambilnya, kalian harus benar benar bersih dulu. Cewek alim kayak kalian gak mau kan keliatan munafiknya? Jadi jangan sampe tersisa sedikitpun sperma di wajah kalian” ujar Hardi
Kedua akhwat itub tidak merasa dihinakan sama sekali, malah mereka berdua semakin bergairah menjilati sperma di wajah masing masing. Dan keduanya pun kini saling meremas toket. Sungguh hal yang indah ketika dua akhwat alim itu sama sama memuaskan diri mereka dengan saling meraba, meremas serta Zahra pun memasukan jarinya kedalam memek Amira dan begitupun Amira yang memasukan jarinya kedalam memek Zahra.

0 Response to "Gairah Sang Akhwat Yang Berkepribadian Ganda Episode 4"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel